Nama Jokowi Menggetarkan, SBY dan AHY Kena Hantam Pengamat

01 April 2021 16:40

GenPI.co - Nama Presiden Jokowi benar-benar menggetarkan jiwa raga. SBY dan AHY sampai kena hantam pengamat. Kok bisa?

Pengamat politik, Ninoy Karundeng, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/4/2021), mengulas ini.

BACA JUGA: Formasi Halilintar Jet Junta Bunuh Anak-anak Myanmar

Keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menolak hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang menjadi indikator hantaman ke SBY dan AHY.

Semua tuduhan, framing politik, intrik politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung rontok.

Keputusan Menkum HAM tadi dianggap sebagai cerminan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konflik internal Partai Demokrat.

Keputusan ditolaknya hasil KLB Demokrat Deli Serdang, menurut Ninoy, membuktikan bahwa Moeldoko sebagai Kepala KSP telah menepis tuduhan AHY dan SBY.

BACA JUGA: Amerika Goyang Lagi, Hantaman Covid-19  Bikin Limbung

Tuduhan kudeta terhadap Demokrat, dengan kata-kata keji dan tidak patut yang dilontarkan oleh kubu AHY, tidak terbukti sama sekali.

Moeldoko yang dituding akan menggunakan pengaruh besar dia sebagai kepala KSP, juga tak tak terbukti.

Hasil keputusan Menkum HAM malah kontras dengan framng negatif AHY yang mengaitkan Moeldoko dengan menyebutnya KSP Moeldoko.

Penyebutan KSP Moeldoko secara terstruktur, masif, dan sistematis, dianggap secara sengaja dilakukan untuk membuat stigma negatif. Utamanya tentang keterlibatan Istana.

BACA JUGA: Shio Fenomenal! Hoki Segunung, Cuan Berbukit-bukit

“Sekali lagi, Moeldoko tidak menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Kepala KSP. Meski sangat dekat dengan Presiden Jokowi, dia juga tidak melakukan lobi kepada Presiden, Menkopolhukam, dan MenkumHAM,” ujar Ninoy.

Jauh sebelum KLB di Deli Serdang, AHY dan SBY melakukan konferensi pers yang menyebut ada keterlibatan Istana dan pemerintahan Presiden Jokowi dalam kudeta Demokrat .

AHY mengirimkan surat ke Presiden Jokowi yang isinya meminta Jokowi untuk menegur Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Keputusan Yasonna Laoly ini justru membuktikan tuduhan dan framing politik AHY dan SBY serta kubu Demokrat AHY terhadap Presiden Jokowi dan Moeldoko, mengalami kegagalan total.

BACA JUGA: Rahasia Kekuatan Rusia Ternyata Ini, Pantas NATO Gemetar

AHY dan SBY, justru disebut telah menghembuskan berbagai isu politik yang menyerang pemerintahan Jokowi.

“Sikap netral dan tidak melakukan intervensi politik dibuktikan dengan keputusan yang disampaikan oleh MenkumHAM Yasonna Laoly yang menolak hasil KLB Demokrat versi Moeldoko,” kata Ninoy Karundeng. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co