Teriakan Maut Pengamat Top Keras Sekali, Sebut Polisi Memalukan

02 April 2021 15:48

GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto memberi respon terkait aksi terorisme yang terjadi di Mabes Polri, Jakarta, beberapa hari lalu.

Menurutnya, teror yang terjadi di markas besar kepolisian itu sangat memalukan. Sebab, pihak berwajib dianggap kecolongan di kandangannya sendiri.

BACA JUGA: Pernyataan Moeldoko Soal Kondisi Partai Demokrat Boleh Jadi Benar

“Karena alasan-alasan itulah bisa dianggap aparat intelijen keamanan ‘kecolongan’,” ujar Satyo dalam keterangannya, Jumat (2/4/2021).

Lebih lanjut, menurut Satyo, para pelaku itu tentunya memiliki jejaring yang mungkin saja saling terkoneksi dengan beberapa individu atau kelompok yang bertugas sebagai ‘supporting sistem’ dari tujuan dan target teror.

Di lain pihak, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengungkap alasan Mabes Polri bisa ditembus oleh teroris.

Rusdi menjelaskan, ada standard operating procedure atau SOP ketat dari Polri sebelum tamu bisa masuk ke area dalam.

Namun, Rusdi menduga terdapat kerusakan pada metal detector, yang membuat ZA bisa lolos meski membawa senjata.

"Mungkin saat itu ada kekurangan dalam sistem keamanan. Setelah diaudit, ada sedikit kerusakan di metal detector," ujar Rusdi seperti dikutip GenPI.co dari kanal YouTube tvOneNews.

Rusdi menambahkan, metal detector tersebut baru berfungsi setelah tamu melewati alat tersebut.

"Setelah lewat satu langkah baru berbunyi. Jadi, bukan saat berada di metal detector. Ini salah satu temuannya," terang dia.

Setelah mengetahui duduk perkara, polisi langsung sigap membenahi sistem keamanan di lingkungan Mabes Polri.

Rusdi mengklaim bahwa sistem pengamanan saat ini sudah jauh lebih baik dari hari kemarin.

BACA JUGA: Mendadak Elektabilitas NasDem Meroket, Kalahkan Demokrat!

Sebelumnya, terduga teroris masuk ke area Mabes Polri dengan alasan ingin mengantar surat ke sekretariat umum. ZA sempat diantar oleh anggota yang berjaga ke kantor sekretaris umum.

Namun, dari CCTV terlihat ZA tidak ke kantor Sekretaris umum, tetapi mengarah ke pos penjagaan utama. Aksi baku tembak ZA dan polisi pun terjadi di sekitar area tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co