BIN Akhirnya Beber Kemiripan Pelaku di Mabes Polri & Bom Makassar

05 April 2021 09:40

GenPI.co - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto, akhirnya membeberkan isi surat wasiat pelaku penyerangan di Mabes Polri yang memiliki kemiripan dengan wasiat pelaku bom bunuh diri di Makassar. 

Hal tersebut diungkapkan Wawan Hari Purwanto dalam diskusi Polemik MNC Trijaya. Menurutnya, ada hubungan dari aspek surat wasiat para pelaku terorisme.

BACA JUGA: Mantan Jubir KPK Bongkar Taktik Maut Moeldoko, Masih Menang

"Antar mereka kan saling berhubungan. Sehingga pola yang ada di dalam ketika seseorang membaca sesuatu dan masuk ke alam pikirannya pasti sama, seperti ajaran aksi teror dan pola-pola pembuatan bom," jelas Wawan Hari Purwanto, Sabtu (3/4).

Wawan Hari Purwanto menilai keyakinan dari sisi ajaran yang dipahami para pelaku teror tersebut berada dalam satu garis ketika berselancar di media sosial. 

"Oleh karena itu, pasti tidak akan berubah dari awal sampai akhir isinya seperti itu," ungkapnya.

Menurut Wawan, dalam isi surat wasiat juga tidak akan jauh-jauh menyinggung masalah riba bank dan tagut. Bahkan, ada juga yang sengaja membuat video sebelum melakukan aksi teror. 

BACA JUGA: Pilpres 2024: Megawati Makin Berkuasa, Amien Rais Mimpi Buruk PAN

"Dengan maksud supaya bisa disebarkan dan mempengaruhi emosi, sikap, tingkah laku, opini, dan motivasi siapa-siapa yang membaca dan mendengar," jelasnya.

Pelaku penyerangan di Mabes Polri, Zakiah Aini (ZA) memang menulis pesan perpisahannya dalam dua lembar kertas putih. Di antara isi wasiat tersebut adalah permintaan maaf Zakiah kepada orangtuanya.

Pelaku juga meminta keluarganya untuk berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena menganggap riba. Dia berpesan ke ibunya untuk berhenti bekerja menjadi dawis (dasa wisma) karena menganggap membantu kepentingan pemerintah tagut.

Dalam suratnya, pelaku juga berpesan kepada keluarga untuk tidak mengikuti pemilu. 

"Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunnah," urai Zakiah Aini.

Isi surat wasiat tersebut juga tak jauh berbeda dengan yang ditulis pelaku bom bunuh diri di Makassar. 

"Biasanya generasi milenial relatif tidak banyak tanggungan, keberanian lebih, dan lebih emosional dan berpikir pragmatis untuk bisa mencapai. Apalagi ada iming-iming daripada susah-susah hidup," ungkap Wawan Hari Purwanto.

Oleh sebab itu, Wawan pun menyarankan agar milenial tidak berubah menjadi teroris lone wolf, mereka harus diberi kesibukan, kegiatan, dan aktivitas terbuka. 

Sementara itu, aksi intoleran maupun radikal (terorisme) akan masuk dan tumbuh subur di tengah masyarakat yang tidak kritis. 

Pasalnya, mereka akan menelan mentah informasi tanpa melakukan pengecekan kembali. 

"Karenanya kita selalu dorong supaya bacaan dari kaum milenial selalu dikontrol orang tua terdekat, karena orang tua yang paling paham," pungkas Wawan Hari Purwanto.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co