GenPI.co - Tindakan kekerasan terhadap jurnalis Tempo Nurhadi mendapat sorotan dari tajam dari Pengurus NU di tingkat PWNU Jatim dan PCNU Surabaya.
Polda Jawa Timur pun mendapat ultimatum keras dari organisasi tersebut, sebab salah satu pelaku kekerasan terhadap Nurhadi diduga berasal dari jajaran korps bhayangkara.
BACA JUGA: Mahfud MD Sudah Buka Suara Soal Kasus ini, Hati-hati!
"Saya berharap Polda Jatim segera menindaklanjuti laporan dugaan kekerasan itu.” Ketua PCNU Surabaya Kiai Muhibbin Zuhri, Selasa (7/4)
Dia menyebut bahwa pengusutan tuntas dilakukan untuk menjaga nama baik institusi kepolisian sendiri, supaya tidak muncul kesan adanya conflict of interest.
Kiai Muhibbin Zuhri juga mendukung secara moral ditegakkannya keadilan untuk melindungi jurnalis dalam melaksanakan tugas profesinya.
Senada, Wakil Ketua PWNU Jatim Kiai Abd Salam Shohib mendorong agar kepolisian bersikap profesional menangani kekerasan terhadap Nurhadi.
Sebab menurutnya, jurnalisme merupakan salah satu indikator iklim Indonesia sebagai negara demokrasi.
“Kawan-kawan jurnalis dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh undang-undang,” katanya.
BACA JUGA: Peneliti Formappi Kecewa, KPK Tak Sekuat Dulu Lagi
Pria yang disapa akrab Gus Salam, tindakan kekerasan terhadap jurnalis adalah gaya lama yang seharusnya sudah ditinggalkan.
Apalagi, sebagai negara demokrasi, Indonesia harus mendukung kebebasan pers.
Gus Salam menyebut bahwa jurnalisme menjadi kontrol publik terhadap penyelenggaraan negara, serta memberikan pencerahan bagi masyarakat.
"Saya berharap teman-teman pers melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab," ucap Gus Salam.
Dia menambahkan, kepastian hukum dalam kerja jurnalis juga menjadi bagian dari perjuangan salah satu kiai besar NU, yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.(JPNN/GenPI)
BACA JUGA: Loyalis Moeldoko: Dukungan Pilgub itu Kehormatan, Sebab AHY..
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News