Rocky Gerung Dukung Rakyat Menegur Pikiran Kekuasaan

08 April 2021 08:15

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menilai kegiatan intelektual manusia adalah menyampaikan kritik. Pasalnya, otak manusia didesain untuk berdialektika.

Hal tersebut diungkapkan oleh Rocky Gerung saat berbincang dengan Akbar Faizal di kanal YouTube Akbar Faizal Uncencored bertajuk "Rakyat Harus Menguji Isi Kepala Capres 2024: Serial Debat Akbar Faizal-Rocky Gerung".

BACA JUGA: Pengakuan Terduga Teroris Ini Mengejutkan, Eks Pentolan FPI Kaget

"Itu bedanya dengan robot. Robot diinstall algoritma lalu dia biasa lakukan kalkulasi sendiri. Tapi dalam kritik, ada kualitas," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Selasa (6/4).

Rocky Gerung pun membeberkan, kalau robot mengkritik sifatnya kuantitatif. Sedangkan manusia mengkritik, sebagai upaya untuk menegur pikiran kekuasaan. 

"Terutama kepada siapa yang surplus kekuasaan," tegas Rocky Gerung.

Menurut mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini, ada sebagian orang yang tidak ingin dikritik karena bersikap feodalisme. Misalnya, seorang profesor dikritik, padahal apa yang telah dibacanya sudah usang.

BACA JUGA: Mendadak Menteri Gus Yaqut Beri Peringatan Seluruh Mubalig, Tegas

"Yang disebut mendidik sebenarnya menegur pikiran orang antar mahasiswa atau antar mahasiswa dengan dosen. kebanyakan kita tidak ingin dikritik karena feodalisme. Profesor enggak mau dikritik padahal bacaannya sudah sampah, tapi dia masih anggap. Karena dia profesor, maka dia tidak mau dikritik," jelasnya.

Padahal, dunia ilmu pengetahuan justru harus memancing kritisisme. 

"Bagian ini yang saya kira perlahan-lahan kita install ke dalam pikiran publik, terutama pembuat kebijakan publik. Bahwa pikiran bermutu itu, itulah yang memelihara keakraban warga negra," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co