Kubu Moeldoko Bongkar Skenario Maut AHY dan SBY: Minta Posisi...

08 April 2021 09:40

GenPI.co - Kubu Moeldoko tidak henti-hentinya melakukan manuver maut untuk membuat Partai Demokrat kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) amburadul.

Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat KLB Saiful Huda Em mengatakan, bahwa AHY bukanlah sosok oposisi kuat kepada pemerintahan.

BACA JUGA: Pengakuan Terduga Teroris Ini Mengejutkan, Eks Pentolan FPI Kaget

Sebab, menurut Saiful Huda setiap saat selalu saja AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pernyataan politik yang menyudutkan pemerintahan Jokowi.

"Meskipun di sisi lain seringkali diam-diam di belakang layar melakukan lobi-lobi khusus, untuk meminta jatah posisi di pemerintahan Jokowi," tegas Saiful Huda kepada GenPI.co, Rabu (7/4).

Saiful Huda blak-blakan mengatakan, AHY seolah-olah menentang pemerintahan Jokowi, tetapi juga melakukan manuver lain.

"Di permukaan mereka selalu melawan Pemerintah, namun di belakang selalu meminta belas kasihan pemerintah,"jelasnya.

BACA JUGA: Mendadak Menteri Gus Yaqut Beri Peringatan Seluruh Mubalig, Tegas

Menurutnya, langkah AHY itu sangat membingungkan. Pasalnya, mau menjadi oposisi atau pro pemerintahan.

"Oposisi banci namanya," pungkasnya.

Sementara itu, AHY mengatakan bahwa dirinya ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly. 

"Sejak hari pertama saya memohon waktu sebetulnya dengan Bapak Presiden, Menkopolhukam, dengan Menteri Hukum dan HAM, dan dengan siapapun yang saya anggap memiliki otoritas penuh terhadap penyelenggaraan hukum dan berkompeten menjaga stabilitas politik di Indonesia," tegas AHY dalam sebuah diskusi, Rabu (7/4)

AHY membeberkan, pertemuan itu merupakan silaturahmi yang ingin dilakukannya untuk menceritakan kondisi Partai Demokrat. 

"Beliau-beliau banyak sekali pekerjaan dan tugas negara, kami menghargai itu, tapi bolehlah kami terus mencari waktu untuk bersilaturahmi," ungkap AHY.

"Karena penting bagi saya dan ini sebuah amanah ketika melaporkan apa yang terjadi dalam Partai Demokrat," lanjutnya.

AHY juga menuturkan bahwa pihaknya tidak pernah mencoba untuk membangun opini publik yang menyudutkan pihak-pihak tertentu. 

Dalam hal ini, adalah menyudutkan pemerintah terkait konflik perebutan kekuasaan di Partai Demokrat yang melibatkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. 

"Sekali lagi kami tidak pernah mencoba untuk membangun opini publik yang aneh-aneh, apalagi menyudutkan siapapun, tapi ini menjadi konsumsi publik, tidak bisa kami cegah," tegas AHY.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co