GenPI.co - Analisis mendebarkan diungkapkan Abdullah Hehamahua. Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI itu menilai Habib Rizieq dijebak.
Pasalnya, menurut mantan pimpinan KPK ini, ada pembiaran yang dilakukan. Dan setelahnya, Habib Rizieq ditindak. Nama Ahok dan 9 naga ikut disebut di dalamnya.
BACA JUGA: Analisis M. Qodari Sangat Mengejutkan, Ini Pengganti Megawati
Benang merah pertama adalah rentetan peristiwa yang dilatari kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub DKI 2027 lalu.
"Kenapa? Karena 2017, teori apa pun di dunia, Ahok harus menang jadi Gubernur DKI," katanya.
Abdullah menyebut bahkan saat itu Ahok mendapat dukungan dari presiden dan kabinet.
Kini, Habib Rizieq Shihab merasa menjadi orang yang dizalimi pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA: Mendadak Husin Shihab Beber Munarman FPI Bohong, Polisi Langsung
Sementara itu, Direktur Eksekutif Politika Institute Zainul Abidin Sukrin memprediksi isu terkait nasib Habib Rizieq Shihab dan FPI akan menjadi bola panas alias isu sensitif pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Seperti diketahui, isu sensitif terkait penzaliman terhadap ulama mengemuka sejak masa Pilpres 2019 lalu.
Menurut Zainul, isu itu kemungkinan akan berkembang seiring dengan status Habib Rizieq yang saat ini berurusan dengan hukum.
Apalagi sebelumnya, pemerintah juga membubarkan Front Pembela Islam (FPI), ormas yang dibesarkan oleh Habib Rizieq.
Hanya saja, menurut Zainul, isu tersebut tidak akan berpengaruh secara luas.
"Pengaruh isu ini saya kira secara signifikan hanya akan menyasar segmen pemilih berdasarkan agama Islam," kata Zainul kepada JPNN.com, Rabu (14/4).
Berbeda jika nantinya isu penzaliman ulama diubah dengan framing perlakuan diskriminatif dan ketidakadilan, maka kemungkinan akan menyentuh segmen pemilih secara luas.
"Cuma memang untuk dapat menyentuh semua segmen pemilih, framing-nya benar-benar harus dibingkai dengan rapi," ungkapnya.
Zainul Abidin pun menegaskan, isu agama sangat penting dan strategis.
Maka dari itu, isu penzaliman terhadap ulama bisa berpengaruh terhadap kandidat yang bertarung di Pilpres 2024 nantinya.
"Isu penzaliman ini jangan dijadikan isu utama. Karena masalah ekonomi, seperti naik turun harga makan pokok, biaya listrik, lapangan kerja dan lain-lain lebih luas cakupan politiknya," pungkas Zainul.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News