Refly Harun Sebut Ada yang Ketakutan Kalau Partai Islam Bersatu

16 April 2021 11:15

GenPI.co - Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti kabar bahwa PKB siap bergabung dengan poros partai Islam yang digagas oleh PKS dan PPP.

Menurutnya, partai-partai Islam di Indonesia sulit bergabung. 

BACA JUGA: Partai Islam Sulit Bersatu, Pilpres 2024 Makin Sengit!

Sebab, ada ketakutan dari partai-partai penguasa beraliran nasionalis yang berujung pada upaya penjegalan.

“Partai nasionalis khawatir partai-partai Islam bersatu dan menjadi kekuatan politik utama lagi di Indonesia,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (15/4).

Refly mengungkapkan bahwa sebenarnya partai berbasis massa Islam sudah mengakar kuat sejak Pemilu 1955.

“Partai Islam dalam pemilu pertama pada 1955 itu cukup mendominasi. Ada dua partai Islam yang masuk empat besar saat itu, yaitu Masyumi dan NU,” ungkapnya.

Advokat itu mengatakan bahwa persatuan partai Islam di Indonesia menjadi penting agar nakoda pemerintahan tak terlalu condong ke kiri.

“Karena bagaimana pun juga, kita membutuhkan keseimbangan di dalam politik kita ke depannya,” katanya.

Akademisi itu memaparkan bahwa keseimbangan dalam nakoda pemerintahan tentu sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa Indonesia.

“Para pendiri bangsa membangun Indonesia dengan keseimbangan di antara dua kelompok, yaitu kelompok agama dan nasionalis,” paparnya.

Oleh karena itu, tak boleh ada satu kelompok yang mendominasi pemerintahan Indonesia. 

BACA JUGA: Mendadak, Yenny Wahid Ungkit Konflik PKB Zaman Gus Dur

Sebab, kondisi tersebut bisa memunculkan hal-hal ekstrem, seperti Islamofobia.

“Misalnya, mau ceramah saja tiba-tiba dihalangi dan dianggap radikal. Padahal, istilah radikal hanya berlaku dalam kondisi yang anti-Islam saja,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co