GenPI.co - Akademisi ilmu pemerintahan Rochendi memaparkan bahwa publik sebenarnya bisa melihat konflik Partai Demokrat (PD) dari sisi positif.
Menurut Rochendi, sisi positifnya adalah PD tetap bertahan untuk menjadi partai oposisi di pemerintah.
“PD tetap menjadi partai oposisi pemerintah. Seperti yang kita tahu, partai oposisi sekarang hanya dua, PKS dan PD,” paparnya kepada GenPI.co.
BACA JUGA: Politik Dinasti Demokrat, Pakar: SBY Bisa Ditinggal Pendukung
Rochendi mengatakan bahwa sejak pemilu 2019, partai-partai politik sudah berkoalisi dengan pemerintahan.
Hanya ada dua partai politik yang tidak bergabung dengan koalisi pemerintah, yaitu Partai Demokrat dan PKS.
“Dari sisi perolehan suara, kedua partai itu memang tidak besar. Namun, cukup mengganggu dan merusak pemandangan,” katanya.
Oleh karena itu, ketika ada upaya pengambilalihan kekuasaan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, publik menilai bahwa Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dizalimi oleh rezim berkuasa.
“Publik jadi menaruh simpati kepada AHY dari peristiwa itu,” ujarnya.
BACA JUGA: Bila Saja SBY Begini, Ketum Demokrat AHY Bakal jadi Bulan-bulanan
Namun, publik mengharapkan bahwa AHY yang langsung bereaksi dan membela dirinya.
“Bukan malah bapaknya, SBY, yang bereaksi dan ikut campur,” ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News