Setelah Kabar Kematian Penggemar, Taylor Swift Nyanyikan Lagu Sendu

21 November 2023 16:15

GenPI.co - Setelah mendengar kabar seorang penggemarnya meninggal, Taylor Swift menyanyikan lagu sendu “Bigger Than the Whole Sky" dalam pertunjukannya pada Minggu malam (19/11) di Brazil.

Sebagai informasi, salah satu penggemar Swift berbama Ana Clara Benevides Machado meninggal pada Jumat (18/11) lalu.

Penyanyi asal Amerika Serikat itu dilaporkan tampil kembali di Estádio Nilton Santos, Rio de Janeiro, Brazil setelah menunda pertunjukannya pada Sabtu (18/11) karena gelombang panas ekstrem.

BACA JUGA:  Gebrakan Baru Taylor Swift, Siap Debut Jadi Sutradara Film

Sebelumnya, Machado sempat merasa tidak enak badan di tempat tersebut dan ditangani oleh petugas pertolongan pertama, sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Salagdo Filho dan meninggal.

“Selamat tinggal, selamat tinggal, selamat tinggal. Kamu lebih besar dari seluruh langit. Kamu lebih dari sekadar waktu yang singkat,” demikian penggalan lirik mengenai kehilangan yang dinyanyikan Swift pada Minggu malam.

BACA JUGA:  Taylor Swift Bikin Heboh Setelah Peluk Travis Kelce di Konser Eras Tour Argentina

Kemudian, para penggemar Swift berspekulasi bahwa lagu sendu tersebut didedikasikan untuk menghormati mendiang Machado.

Taylor Swift memang tidak menyebut nama Machado di atas panggung, Saat menyanyikan lagu ini sekaligus memainkan piano secara langsung.

BACA JUGA:  Cuaca Panas Ekstrem, Taylor Swift Tunda Konser Rio de Janeiro

Namun, penggemarnya meyakini bahwa lagu tersebut khusus dinyanyikan untuk Machado.

Mereka kemudian mengunggah penampilan penyanyi 34 tahun itu di media sosial.

“Saya tahu Taylor adalah seorang profesional, tetapi jumlah kekuatan yang diperlukan untuk menyanyikan ‘Bigger Than The Whole Sky’ tanpa benar-benar hancur sungguh tak terduga,” tulis seorang penggemar di akun media sosialnya.

“Saya pikir dia tahu dia perlu melakukannya untuk Ana, Swifties Brazil, dan dirinya sendiri,” tambahnya.

Taylor Swift sendiri sempat menunda pertunjukannya pada Sabtu (18/11) karena gelombang panas ekstrem yang tidak biasa di kota itu.

Tercatat, suhu pada Jumat (17/11) mencapai 102 derajat Fahrenheit atau sekitar 39 derajat Celcius.

Sementara itu, kelembaban lebih dari 70 persen yang membuat suhu terasa seperti 138 derajat Fahrenheit atau 59 derajat Celcius. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Shella Angellia Rimang

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co