GenPI.co - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu alasannya memberanikan diri maju jadi calon Ketua Umum PSSI 2023-2027.
Sebagaimana diketahui, Erick menjadi satu dari lima calon yang berebut kursi nomor satu di PSSI.
Dia menyebutkan bahwa tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa itu mendorongnya untuk turun tangan membenahi sepak bola Indonesia.
"Peristiwa Kanjuruhan jadi pukulan besar untuk bangsa Indonesia, bukan hanya olahraga Indonesia. Karena itu, saya coba memberanikan diri," tegas Erick di Hotel Century, Jakarta, Selasa (7/2).
Pria yang melanglang buana di dunia olahraga Indonesia, bahkan internasional itu mengatakan sejatinya dirinya sudah lama berkecimpung di sepak bola.
"Saya bukan orang baru di sepak bola. Pada 2004, sudah mengurus Persija Jakarta bersama Pak Manila, Sutiyoso, dan lumayanlah juara," jelasnya.
Erick juga mengatakan dirinya sempat mengurus Persib Bandung selama hampir sembilan tahun.
"Jadi, saya bukan orang baru, tetapi memang bukan menjadi figur yang di depan karena saya merasa, ya, memang belum waktunya mungkin," ucapnya.
Sejak awal mencalonkan diri sebagai caketum PSSI, Erick terus mengatakan bahwa dirinya ingin membersihkan sepak bola Indonesia.
"Seperti yang saya bilang, tangan-tangan kotor di sepak bola harus bisa dilawan karena ini seperti lingkaran setan yang akhirnya merugikan kita semua," tegasnya.
Erick Thohir akan bersaing dengan empat calon ketua umum lainnya pada pemungutan suara yang akan dilangsungkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 16 Februari 2023. Mereka ialah La Nyalla Mattalitti, Arief Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemie Francis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News