GenPI.co - Di saat belum ada kepastian jelas terkait kapan bergulirnya Liga Indonesia, sepak bola Tanah Air malah diterpa kabar kurang sedap dengan isu lelang jabatan manajer Timnas U-19.
Kondisi itu sangat disayangan Pengamat Sepak Bola Indonesia sekaligus koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.
BACA JUGA: Buntut Kasus Lelang Manajer Timnas, Akmal Beri Pesan Nyelekit
Dirinya menilai, kasus tersebut seakan membuat dirinya mengingat kembali kasus yang serupa beberapa tahun lalu.
"Dulu tahun 2007 jelang tuan rumah Piala Asia, kita juga menghadapi persoalan yang hampir mirip," buka Akmal kepada GenPI.
"Ketika itu muncul kasus suap menyuap yang melibatkan Penajam Medan Jaya dan ketua komdis PSSI beserta Wasekjen PSSI," jelas Akmal.
Akmal menambahkan, saat itu sempat dibentuk tim pencari fakta independen untuk menjadi acuan kasus seperti yang saat ini tengah terjadi.
"Agar tidak menjadi bola panas, perlu dituntaskan secara terang benderang dan tidak tebang pilih," jelasnya.
Ia pun cukup setuju dengan komentar manajer Persipura bahwa Ketua PSSI harus punya pendamping yang benar. Hal itu agar tidak mendapatkan masukan yang salah dari orang terdekat.
"Saat ini Ketua PSSI tidak terlibat masalah dalam sepak bola Tanah Air terdahulu. Beda halnya dengan orang-orang saat ini, yang di sampingnya sudah terbiasa dan paham betul pola di lapangan,"jelasnya.
BACA JUGA: Reaksi Menohok Akmal Marhali soal Isu Lelang Jabatan di Timnas
Akmal menilai, ada hal yang harus dimusnahkan dalam tubuh PSSI. Musnah di sini adalah perlu adanya pemotongan satu generasi di dalam kepengurusan PSSI dengan wajah baru, karena jika masih sama dengan saat ini, maka hal-hal aneh berpeluang terjadi kembali.
"Kritik dari media dan publik perlu agar Ketua PSSI bisa memilih dan memilah pendapat dari para pengurus PSSI di sampingnya," tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News