GenPI.co - Jesslyn Varian merupakan sosok pengusaha muda yang sukses.
Bahkan di saat perusahaan lain ada yang melakukan efisiensi karyawan, usaha yang dibesarkan Jesslyn tak mengalaminya.
Pemilik toko daring Solo River ini, justru melihat peluang bisnis besar di tengah berbagai pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah.
Dalam menjalankan usahanya, dia menggandeng beberapa pengusaha UMKM lokal seperti sterofom, kotak kayu kemasan, dan percetakan yang ada di Tangerang.
Dia berusaha menciptakan kolaborasi dengan usaha penjualan alat perlengkapan rumah tangga yang digelutinya.
"Ini merupakan salah satu tujuan kami untuk dapat mengembangkan dan memajukan UMKM di Indonesia saat pandemi seperti ini," beber Jesslyn.
Wanita berambut sebahu ini mengisahkan, jika usahanya tersebut baru berjalan dalam setahun terakhir.
Namun, Jesslyn begitu cepat dalam melihat pergerakan pasar. Hal ini terlihat dari omzet perusahaan yang meningkat tiga kali lipat saat pandemi.
Tak hanya itu, dia juga dapat membantu masyarakat dengan mengangkat 10 karyawan untuk membantu usahanya.
"Brand kami lebih memfokuskan untuk menjalin kerja sama bersama platform E-commerce di Indonesia dalam pengembangan bisnis. Strategi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan brand Solo River untuk terus berkembang dengan cepat di saat pandemi seperti ini," katanya.
Guna melebarkan bisnis usahanya, Jesslyn berinovasi menciptakan beberapa produk kecantikan wanita seperti pencukur alis, pengering rambut, dan banyak produk lainnya.
"Target segmen penjualan kami adalah kalangan perempuan dan ibu rumah tangga, dengan rentang usia 18-35 tahun," ungkapnya.
Jesslyn lalu berbagi tips kepada para UMKM untuk memulai usaha penjualan secara daring, terutama di kondisi persaingan yang ketat pada saat ini.
Menurutnya, ada dua hal penting yang harus dilakukan agar penjualan terus meningkat.
Pertama, inovasi produk yang tanggap terhadap kebutuhan konsumen dan mengikuti tren pasar.
Hal tersebut, ujar dia, juga diikuti oleh kemampuan penjual untuk mengetahui dan menguasai nilai keunikan dari produk yang dijual.
"Kami mementingkan kepuasan pelanggan, seperti memberikan garansi barang 1 tahun untuk memberikan rasa aman dan nyaman ketika konsumen berbelanja," ucapnya.
Kedua, harus cekatan dalam menangani keluhan dari pelanggan.
Hal ini akan memiliki nilai baik untuk meningkatkan loyalitas terhadap suatu produk.
Ketiga, pengembangan produk. Dalam hal ini, Jesslyn mengatakan penjual bisa menggunakan prinsip ATM yaitu amati, tiru, dan modifikasi.
"Menurut kami kompetitor bukan musuh. Kami bisa mempelajari kesalahan maupun kesuksesan yang diraih mereka," kata Jesslyn Varian. (*/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News