Sarjana & Masih Muda serta Ganteng, Ricky Sukses Bisnis Lobster

28 Juli 2021 07:10

GenPI.co - Sarjana, muda, dan ganteng, merupakan sosok yang menggambarkan pebisnis bernama Ricky Suntoro.

Dia meyakini usaha yang dijalankannya, untuk budi daya lobster.

Dilansir dari Antara yang diunggah 25 Juli 2021, Ricky Suntoro memutuskan kembali ke kampung halamannya di Lampung.

BACA JUGA:  Pisang Goreng Wow Mpok Nur, Laris Manisnya Bikin Melongo

Ricky pulang ke Lampung setelah menyelesaikan kuliahnya di jurusan IT pada tahun 2005.

Merasa IT belum terlalu berkembang saat kelulusannya tersebut, dia kembali ke Lampung.

BACA JUGA:  Bisnis Bibit Aggur, Omzet Yatno Gondrong Luar Biasa

Pertimbangan lainnya, karena dia lebih nyaman pedalaman daripada di pusat kota dengan pesaing yang teramat ketat.

Selama berada di kampung halaman, dia melihat potensi besar di bidang perikanan.

BACA JUGA:  Wow! Novi Mantan Penyanyi Dangdut yang Cantik Bisnis Sayuran

“Teman papa tambak udang, (ditawari kalau saya) mau belajar,” ujarnya.

Dia menerima tawaran tersebut, dan tinggal di tambak selama dua tahun sekaligus belajar.

Karena itu, pada awalnya, Ricky berusaha tambak udang aname. Namun dia merasa kesulitan mempertahankan kondisi air yang disesuaikan dengan cuaca.

Akhirnya, Ricky memilih untuk budi daya lobster ketimbang udang aname, dengan menggunakan keramba.

Foto: SC Antara

“Di laut enggak keluar biaya, dan ada margin,” ujarnya.

Apalagi Provinsi Lampung memiliki garis pantai yang membentang dari Lampung Selatan hingga Pesisir Barat.

Wilayah perairan yang didominasi terumbu karang, menjadi habitat yang sesuai untuk budi daya lobster.

Tepatnya berada di Perairan Tanjungputus, Kabupaten Pesawaran, dia melakukan budi daya lobster dengan konsep keramba tenggelam, yang merupakan pengembangan dari model keramba apung.

Ricky bertekad untuk membangun potensi daerah serta memberdayakan masyarakat pesisir.

Selain berusaha budi daya lobster, saat melihat lokasi budi daya lobsternya, Ricky juga menikmati pemandangan yang ada.

“Orang ke laut keluar duit bayak, saya dapat duit,” ujar Ricky.

Karenanya, dia merasa jika sedang melihat langsung lokasi budi daya, seakan tengah istirahat dan berlibur.

“Banyak kerjaan di administrasi. Kalau ke lapangan senang,” ungkap Ricky.

Dia mengemukakan menjual lobsternya dengan dua pertimbangan, yaitu pada saat harga bagus dan minimal ketersediaannya satu kuintal.

Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan panenan yang bagus, adalah mencukupi kebutuhan pakan lobster.

Butuh selama 4 bulan sejak benih untuk mencapai bobot lobster 160 gram-250 gram atau kondisi yang siap panen. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co