GenPI.co - Eka Desta Pratama owner dari Recovery Kopi mendirikan bisnis dari sisa-sisa air mata kesedihan.
Ada pahit yang coba Desta, panggilan akrab Eka Desta Pratama, nikmati dan ubah menjadi bisnis yang menghasilkan pundi-pundi keuangan.
Nama kedai kopi miliknya sengaja memakai kata Recovery karena alasan tersebut.
"Awalnya juga sering galau-galau. Kopi jadi titik balik dari kegalauan-kegalauan yang alami," kata Desta kepada GenPI.co, Sabtu (7/8/2021).
Slogan kedai kopinya pun betul-betul ciamik "recover your heart, enjoy your coffee".
Recovery Kopi mulai berdiri sejak lima tahun lalu, tepatnya 20 Agustus 2016.
Sepulangnya Desta dari perantauan, kota tempat tinggalnya, Purwokerto, sudah ramai kedai kopi.
Dirinya pun sering menghabiskan waktu di sana, sembari menjalani rutinitas sebagai pengajar.
Desta juga sempat membuat komunitas kopi di Purwokerto dan sampailah ide mendirikan kedai kopi di Kecamatan Ajibarang muncul.
Purwokerto dan Ajibarang adalah dua kutub yang berbeda. Di Ajibarang, budaya kopi manual brewing belum menjamur.
"Awalnya banyak yang meremehkan karena kopi manual brewing di sini belum familiar. Pertama buka di dekat SMP 1 Ajibarang dengan kios 2,5 x 3 meter dan menjadi kedai kopi pertama di sana," katanya.
Pada fase-fase awal, Desta tak berhenti mengampanyekan sekaligus mengedukasi soal kopi. Kadang kala dia berbagi kopi gratis saat CFD atau event tertentu.
Seiring berjalan waktu, makin banyak orang tahu tentang kopi dan industri ini mulai berkembang di Ajibarang.
Menurutnya, memutuskan berjualan itu berarti siap rugi. Namun, usaha akan menunjukkan hasilnya sendiri.
Dari kios kecil miliknya dulu, kini sudah bisa sewa kios yang lebih besar.
Dia juga bisa mengadakan kelas seduh. Murid-muridnya kini sudah tersebar di kedai orang lain atau bahkan membuat kedainya sendiri.
Meskipun demikian, pandemi berkepanjangan membuat dirinya berada di titik terendah.
"Sempat mikir apa dijual saja kedainya dan balik kerja, tetapi istri selalu support dengan jalan yang sudah aku pilih," katanya.
Ke depan, Desta ingin lebih berkembang, dari cuma menyeduh kemudian bisa roasting. Dari roasting merambah ke petani
"Ekspor juga ada langganan cuma enggak banyak. Syukur-syukur bisa buka outlet di kota lain," katanya. (*)
Recovery Kopi (foto: Dok. Eka Desta Pratama)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News