GenPI.co - Sempat mengadu nasib ke daerah lain, Muji akhirnya memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya, di Kebumen, Jawa Tengah.
Pilihannya, adalah bisnis pepaya California yang saat ini pasarnya di dalam negeri tengah naik daun.
Mulai dengan 100 pohon, ternyata Muji tidak mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan.
Dia pun memberanikan diri memperluas kebun pepayanya, dan benar saja meraih sukses.
Kesuksesannya tersebut ia ceritakan, dan diunggah di YouTube PERINTIS, 29 September 2020.
“Saya sewa tanah 2 ha, tanami pepaya semuanya,” kata Muji.
Setelah usia tujuh bulan, pohon pepayanya sudah bisa dipanen.
Seminggu sekali, Muji melakukan panen papaya di kebunnya. Setidaknya satu tanaman menghasilkan 1 buah papaya yang bisa dipanen dengan berat sekitar 1 kg.
Namun, ujar dia, satu pohon per minggunya bisa dipanen buahnya dengan bobot rata-rata 2 kg-2,5 kg.
Soal pemasarannya, Muji tak khawatir. Jakarta, Bandung, dan Pemalang menjadi tiga lokasi pasar utamanya.
“Pepaya banyak vitamin, penjualan lancar,” bebernya.
Dia mengatakan dalam sebulan akan ada empat kali panen, dan satu di antaranya hasilnya untuk membeli pupuk dan melakukan perawatan.
Muji mengatakan untuk sekali panen, biasanya dia mendapatkan dua truk pepaya. Satu truk berisi 7 ton pepaya.
Dengan begitu sekali panen dia menghasilkan 14 ton, dan jika terjual seluruhnya menghasilkan Rp 28 juta per minggunya.
“Terpenting rajin olah tanah, dan memupuk,” ujar Muji.
Selain itu, di saat musim kemarau, agar menyiram lahan seminggu sekali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News