GenPI.co - Karier Komarul Iman mengalami perubahan yang begitu signifikan.
Bagaimana tidak? Selama tahunan menjadi fotografer dari sejumlah media koran.
Namun, sekarang dia menjadi pebisnis telur puyuh.
Dia mengungkapkan kisah suksesnya dan ditayang di YouTube Kisah Tanpa Batas, 13 Juli 2021.
Komarul kini merupakan pemilik peternakan puyuh petelur Alifan Agro Indonesia. Lokasinya ada di kawasan Bekasi.
Dia mengemukakan orang tuanya biasa beternak ayam. Dia pun pernah beternak 100 ekor ayam kampung, dan menjual telurnya.
Telur ayam kampung yang dijualnya relatif lebih murah dibanding warung, dan konsumen bisa mendapatkan telur yang baru dipanen di kandang.
Namun, dia bersama rekannya tertarik untuk beternak puyuh.
Hal itu dilakukan pada tiga tahun lalu, tapi karena masih bekerja, peternakan berhenti sementara.
“Memulai lagi Januari 2021,” ujar Komarul dilansir dari YouTube Kisah Tanpa Batas, 13 Juli 2021.
Memilih beternak puyuh, karena bisa memelihara hewan ini dalam jumlah besar meski memiliki lahan sempit.
Hal ini dimungkinkan, karena tubuh burung puyuh relatif kecil, dan bisa dipelihara di kandang bertingkat.
Telur puyuh juga menjanjikan keuntungan yang lumayan. Hewan ini dalam 45 hari usianya sudah bertelur, dan dapat diandalkan sekitar satu tahun lamanya.
Daging puyuh juga diminati konsumen, untuk berbagai kebutuhan.
Pria berambut ikal ini mengeluarkan modal Rp 10 juta untuk membuat kadang dengan kapasitas seribu ekor.
Modal untuk membeli puyuh sekitar Rp 7 juta. Pengeluaran pakan sekitar Rp 3 jut per bulan.
“Pendapatan jual telur per bulan kotor Rp 7 juta,” kata Komarul.
Karena permintaan yang tinggi, dia mengatakan bersiap menambah 50 kandang lagi dengan kapasitas 2.000 ekor.
“Jangan bosan. Jika puyuh ditinggal, kandang kotor, puyuh sakit. Rawat pagi dan sore,” katanya memberi tips menjadi peternak puyuh. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News