Tak Disangka, Nor Sukses Bisnis Omzet Puluhan Juta Rupiah/Bulan

17 September 2021 07:10

GenPI.co - Berkat tangan terampilnya mengantarkan Siti Nor Sehat yang akrab dipanggil Nor menjadi pebisnis sukses.

Bagaimana tidak, produk tas yang terbuat dari anyaman eceng gondok minimal memberikannya omzet Rp 6 juta per bulan.

"Memang tiap bulannya tidak menentu, namun rata-rata sekitar Rp 6 juta per bulan dan kalau lagi banyak-banyaknya orderan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan," kata Nor, Sabtu (11/9/2021) dilansir dari Antara.

BACA JUGA:  Jual Motor Buat Modal Usaha, Kini Wanto Sukses Punya Banyak Moge

Wanita berusia 32 tahun tersebut melihat peluang dari tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes) atau tumbuhan ilung dalam bahasa Banjar.

Warga Desa Pantai Hambawang Barat Kecamatan Labuan amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan tersebut memulai usaha pada 2016.

BACA JUGA:  Luar Biasa! Masih SMA, Pemuda Ini Sudah Jadi Juragan

"Saya memulai usaha ini sejak tahun 2016, namun mulai fokus menekuni sejak Tahun 2019, karena saat itu masih sebagai guru honorer," kata Nor.

BACA JUGA:  Untung Bisnis Gorengan di Gerobak, Anwar Bisa Beli Mobil Keren

Pada 2019, Nor memilih berhenti sebagai guru honorer dan fokus belajar serta mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan anyaman dari bahan eceng gondok.

Tak disangka, ternyata kerajinan tangannya tersebut diminati.

Produk anyamannya sering dipamerkan di Pulau Jawa, Bali hingga Sumatera.

“Orderan sampai saat ini juga banyak dari Medan dan Manado,” ujar Nor yang memiliki seorang anak.

Produk kerajinan tangan dari bahan enceng gondok produksi Mujisela Galery antara lain hiasan dekorasi rumah, tas, dompet, keranjang, kotak tisu dan placemats.

Harganya beragam, mulai dari Rp10 ribu per satuannya.

Pandemi memang memberikan dampak pada usahanya, tapi Nor terus bersemangat.

"Saya tidak menyerah dan terus belajar kreasi kerajinan, metode pemasaran dan hingga membangun jaringan dan akhirnya bisa sampai seperti ini," ujar Ketua Gerakan Kewisausahaan Nasional HST tersebut.

Dia pun mendapat undangan ke beberapa wilayah Indonesia sebagai pelatih kerajinan tangan.

"Namun karena pandemi ini, saya banyak diminta menjadi nara sumber secara online," bebernya.

Selain eceng gondok, Nor juga menggeluti anyaman dari bahan purun dan kulit jagung.

"Kalau banyak orderan, kadang kami kesulitan mencari pekerja karena kurang diminati," katanya.

Padahal menurutnya, jika mau belajar dan tekun menggeluti usaha anyaman ini, potensi sangat besar untuk meningkatkan ekonomi.

"Karena bahan baku sangat melimpah di wilayah kita serta mudah dicari khususnya di wilayah rawa," bebernya.

Dia berharap produk dari anyaman eceng gondok terus berkembang, dan mendapat dukungan dari pemerintah.

“Sehingga produk kita dapat dipasarkan tidak hanya di luar pulau Kalsel, namun sampai ke luar negeri," harap Nor. (*/ant)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co