Bisnis Generasi ke-3 – David Mampu Raih Omzet Nyaris Rp 1 M/Bulan

02 November 2021 09:45

GenPI.co - Bisnis keluarga merupakan salah satu usaha yang harus dikelola secara turun-temurun.

Sebagai pewaris bisnis keluarga, banyak hal yang harus dijaga, mulai dari ciri khas rasa, dan keunikan khususnya dalam bidang kuliner.

Hal tersebut yang dilakukan oleh David Kusbianto, pemilik pengusaha Bakmi Gili Asli Surabaya 1970. Dia memutuskan untuk mengembangkan bisnis tersebut karena tidak ingin warisan dari sang kakek hilang begitu saja.

BACA JUGA:  Dari Iseng Jadi Sumber Cuan, Fesyen Andrina Tembus Toko Bergengsi

Dia membeberkan kisah sukses, bisnis bakmi ini berawal dari pedagang gerobakan di daerah Surabaya sejak 1970.

Usaha kuliner yang dijalankan oleh sang kakek rupanya banyak diterima lidah orang, sehingga punya pelanggan tetap.

BACA JUGA:  Heru Sang Sarjana Usaha di Yogya, Produk Diborong Pebisnis Arab

Melihat peluang bisnis tersebut generasi kedua yaitu ayah David dan beberapa saudaranya berusaha untuk mengembangkan usaha kuliner tersebut, agar makin berkembang.

"Ini semua berawal dari kakek saya yang berjualan Gili. Jadi Gili sendiri itu merupakan sebuah nama daerah atau bisa di bilang gang kecil daerah pecinan Surabaya," jelas David Kusbianto, Owner Bakmi Gili Asli Surabaya 1970.

BACA JUGA:  Guru Jadi Juragan Anggrek, Pelanggan Ika Emak-emak Bank dan Hotel

David mengungkapkan, dirinya melanjutkan bisnis dari sang ayah sebagai generasi ketiga bersama dengan saudaranya.

Pebisnis sukses ini berpikir untuk melebarkan sayap semakin luas dengan melakukan ekspansi di mal-mal dengan konsep Chinese food, halal, dan harga yang terjangkau.

"Kami sekarang sedang ekspansi di daerah Jabotabek agar orang-orang bisa merasakan nikmatnya bakmi kami tanpa harus pergi jauh-jauh ke Surabaya," jelasnya.

David mengaku, awalnya hanya berjualan bakmi ayam jamur.

Namun, untuk bisa diterima banyak lidah dan memiliki varian makanan lain, dia mulai melirik beberapa varian menu, mulai dari nasi goreng, mi goreng, pangsit goreng, dan masih banyak lagi.

"Tak bisa dipungkiri selama pandemi ada beberapa outlet yang kena imbas dan terpaksa harus tutup. Namun, kami tetap berjuang dengan cara membuka catering, frozen food dan masih banyak lagi," tutur pengusaha sukses ini.

Sampai saat ini, setiap cabang Bakmi Gili sudah mendapatkan omzet hingga Rp 80 juta per bulan.

Sedangkan untuk cabangnya sendiri sudah berdiri dan beroperasional sebanyak 12 tempat. Artinya dari 12 tempat tersebut, Bakmi Gili mendapatkan omzet Rp 960 juta per bulan atau nyaris Rp 1 miliar (1 M).

David berharap, bahwa usahanya bisa lebih dikenal hingga seluruh penjuru Nusantara, hingga akhirnya bisa membuka banyak cabang yang tersebar di seluruh daerah Indonesia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co