GenPI.co - Awalnya Endah Kurnianingsih merupakan aparatur sipil negara (ASN).
Namun dia memutuskan berhenti bekerja karena anaknya membutuhkan perhatiannya.
Endah kemudian tergerak untuk menjadi pebisnis. Salah satu pemicunya adalah ingin bisa memberikan lapangan kerja bagi banyak orang.
Impiannya tercapai. Di rumah produksinya, Endah mempekerjakan sejumlah karyawan. Seluruhnya prempuan dan kebanyakan para tetangganya.
Dia merupakan Owner Donat Susu Muna Frozen.
Donat frozen Endah laris manis (Foto: SC YouTube JagaLilin)
Endah membeberkan kisah sukses dan diunggah di YouTube JagaLilin, 1 Agustus 2021.
Ibu tiga anak ini memulai bisnis menjual busana muslim di toko butik yang berlokasi di Kalimantan.
Setelah berjalan selama empat tahun, bisnis tersebut beralih, karena Endah dan sekeluarga pindah ke Depok.
“Pada 2014 bisnis kuliner membuat cokelat karakter,” kata Endah, dilansir dari YouTube JagaLilin.
Setelah berganti bisnis kuliner, kemudian pada 2016 memutuskan membuat bakery.
Berjalan selama 2 tahun dengan produksi 1.000 roti per hari, Endah kembali beralih dari bisnisnya.
“Ada kendala SDM. Produksi malam hari. SDM perempuan,” ujar Endah.
Lalu tercetus ide memproduksi donat. Dia bisa membuatnya dengan belajar di sejumlah media sosial.
“Pada 2017 fokus buat donat,” bebernya.
Awal dari 2 kg tepung yang dikerjakan di dapur, dan menjual secara frozen.
Di awal menjual, donat frozen terbatas terjual.
“Bisa 1 minggu tidak ada yang laku. Buat donat seminggu cuma 2 kali. (Namun) makin lama makin luas jangkauan pemasaran. Tahu rasa donat, praktis, rasa cocok. Produksi meningkat,” ujarnya.
Karena produksi meningkat, yang awalnya di dapur pindah ke garasi mobil pada akhir 2017, dengan menggunakan bahan baku 5 kg tepung per hari.
Target yang dipatok Endah ketika itu adalah bisa memproduksi 1 karung tepung atau berisi 25 kg.
Ketika itu, dia melakukan produksi dibantu dengan dua karyawan.
Ternyata target 1 karung tepung per hari tercapai, dan garasi menjadi terlalu kecil untu memproduki donat.
Di lahan dekat rumah, kemudian dibangun rumah produksi. Karyawannya dari 4 orang bertambah menjadi 5 orang.
Penjualan melalui reseller.
Pada 2019, reseller sudah tersebar di wilayah Jabodetabek.
Selain itu juga meluas, antara lain di wilayah Jawa Tengah.
Jika pandemi bagi kebanyakan pebisnis tertekan omzetnya, Endah justru merasakan sebaliknya.
“Awal pandemi 2 karung tepung. Awal pandemi omzet produksi (meningkat) 300 persen,” kata pebisnis sukses yang gigih ini.
Lima karyawan menjadi 10 orang, dengan produksi menggunakan bahan baku 3 karung tepung per hari.
Total reseller di Jabodetabek saja ada sebanyak 160.
“Awalnya orang tidak mengira saya punya usaha. Dikira saya mengisi waktu. (Tapi saya) fokus karena ingin bermanfaat. Banyak mempekerjakan (karyawan dari) sekitar rumah,” ujar Endah.
Dia pun bertekad untuk terus mengembangkan usahanya, sekaligus ingin bisa membuka lapangan usaha bagi banyak orang.
“(Selama) pandemi masih belum berakhir, kami yakin produk frozen food tetap menjadi primadona,” beber pengusaha sukses Endah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News