Sempat Kerja di Bank, Studio Foto Hesti Terus Bertambah

09 November 2021 07:40

GenPI.co - Berawal dari hobi memotret, Hesti Harsilo Utomo pun memberanikan diri untuk membuka usaha.

Tentu hal itu penuh dengan perjuangan dan rintangan untuk bisa mendirikan studio foto bernama Momenfoto.

“Sejak SMA saya memang sudah tertarik dengan fotografi, jadi saat kuliah memutuskan untuk kerja part timer demi bisa membeli kamera,” kata Hesti kepada GenPI.co, Sabtu (6/11) membeberkan kisah sukses.

Bisnis di bidang fotografi sudah dimulai sejak kuliah di Semarang, Jawa Tengah. Namun, setelah lulus kuliah dia justru memilih menjadi bankir.

“Saya merasa passion saya memang di fotografi, setelah cukup modal, saya resign, kembali ke Pati dan mulai membuka bisnis,” bebernya.

Dia pun mengemukakan alasan kembali ke Pati.

“Saya melihat adanya peluang di Pati, karena belum banyak studio foto indoor dengan background kekinian,” imbuh Hesti.

Wanita 33 tahun itu, mulai mendirikan usaha studio foto pada awal 2017. Mulanya, Momenfoto hanya memiliki satu studio, tetapi sekarang menjadi tiga studio. Masing-masing dengan dua lantai.

“Pada 2019 kami melengkapi fasilitas studio dengan adanya kedai kopi, yakni Teman Ngopi,” katanya.

Tujuannya sebagai pelengkap, agar pelangan tidak merasa bosan saat menunggu.

“Jadi, sambil menunggu giliran foto, bisa ngopi dan menikmati camilan di Teman Ngopi,” ucap pengusaha sukses ini.

Dalam menjalankan usaha tentu merasakan jatuh bangun. Namun Hesti tak mau menyerah karena munculnya pesaing yang mulai ketat.

“Kami harus bisa menentukan rules, harga, dan target market,” ucap Hesti.

“Apalagi saat pandemi ini, kami juga selalu menerapkan protokol kesehatan agar pelamggan yang datang makin nyaman,” katanya.

Tak hanya itu, penggunaan media sosial pun dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya mengunggah kegiatan yang berhubungan dengan protokol kesehatan seperti rutin membersihkan studio.

“Dari man power-nya, setiap pagi dilakukan briefing untuk mengulas kendala, usulan, dan pencapaian yang didapat,” bebernya.

Wanita asal Pati ini mengatakan bahwa para staf dibekali ilmu tentang houspitality.

“Kami ajarkan bagaimana cara menyapa klien, bagaimana menjelaskan produk, bisa dibilang mini inhouse training setiap harinya,” katanya.

Sementara itu, Hesti mengakui, usahanya tak akan bisa berkembang jika mengabaikan teknologi dan sejumlah media sosial sebagai alat promosi.

“Promosi di media sosial itu yang paling utama, seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp,” ucapnya.

Selama menjalankan usaha ini, Hesti mengakui adanya kejenuhan dan masalah yang beragam. Namun, dia tetap bersyukur dengan apa yang dimilikinya.

 “Ada Allah dan keluarga yang menjadi support sistem saya dalam menjalani usaha. Ada pelajaran yang selalu saya ingat, jangan menjelekkan atau menjatuhkan usaha orang lain, karena itu akan menghancurkan diri kita sendiri secara tidak langsung,” tutupnya (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co