GenPI.co - Pandemi membawa berkah bagi Aldi Rinaldi. Sebab, bisnis ikan hias discus yang dijalankannya ramai pembeli.
Sebelum berbisnis ikan hias, Aldi bekerja sebagai karyawan. Namun, gajinya kerap terlambat saat pandemi melanda.
Aldi lantas mencari cara demi mendapatkan penghasilan tambahan. Dia berbisnis ikan hias jenis discus.
Dia memulai berbisnis ikan hias bersama satu orang temannya. Modalnya pun tidak terlalu banyak.
"Modal Rp 20 juta dari uang tabungan," katanya kepada GenPI.co, Jumat (25/2).
Aldi mengatakan berbisnis ikan hias discus tidak hanya harus lihai memasarkan.
Menurut dia, pebisnis ikan hias discus wajib piawai menjaga kadar air agar ikan tidak mudah mati.
"Jika ikan mati, pastinya saya akan rugi," ujar Aldi.
Aldi menjelaskan pada awalnya bisnisnya yang berada di Jalan Cibubur Dua, Ciracas, Jakarta, cuma menyediakan tiga jenis ikan.
“Setelah dua tabun berjalan kini puluhan," tutur Aldi.
Aldi memasarkan ikan hiasnya menggunakan media sosial. Dia tidak hanya asal menjual.
Aldi juga sangat memperhatikan kualitas ikan hias yang dijualnya.
"Tetap menjaga kualitas agar tidak mengecewakan para pembeli," ujarnya.
Dia mengatakan harga ikan his discus di tempatnya dibanderol mulai Rp 700 ribuan sampai Rp 2 juta.
"Harga ikan tergantung ukuran dan jenisnya," jelasnya.
Penggemar olahan semur jengkol itu memiliki ambisi besar soal bisnisnya. Dia ingin bekerja sama dengan petani ikan ternama agar memiliki pemasok tetap.
"Tujuannya agar usaha saya makin besar," ucap Aldi.
Lewat bisnisnya, Aldi bisa mendapatkan keuntungan yang menggiurkan.
"Bisa untung Rp 15 sampai Rp 20 juta setiap bulan," ujar Aldi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News