Masih 27 Tahun, Pintya Pratesthi Bisnis Batik, Tembus Luar Negeri

06 Maret 2022 20:33

GenPI.co - Pintya Pratesthi membuktikan diri bahwa usia muda bukan penghalang menjadi pengusaha sukses.

Meskipun usianya baru 27 tahun, Pintya berhasil membawa produknya menembus Korea Selatan.

Pintya adalah pemilik Pratesthi Batik, Craft, dan Ecoprint. Merek itu diambil dari nama Pintya.

BACA JUGA:  Bisnis Kopi saat Pandemi Covid-19, Cuan atau Malah Boncos?

Pratesthi sendiri memiliki arti prajurit sejati. Lini bisnis Pratesthi bergerak di bidang kain batik (kain wastra maupun ready to wear), craft (kerajinan hingga kalung), dan ecoprint (kain wastra maupun ready to wear).

"Selain produk, kami juga punya jasa workshop pembuatan ecoprint dan wisata kerajinan tangan atau craft tourism," kata Pintya kepada GenPI.co, Sabtu (5/3).

BACA JUGA:  Bisnis Budi Daya Ikan Gurami, Fahrurrozi Makin Moncer

Pintya memulai bisnisnya pada 2015. Namun, setelah itu dia sempat vakum.

Dia baru Kembali aktif mengurus bisnisnya pada Februari 2018. Pintya mengusung ambisi mulia soal bisnisnya.

BACA JUGA:  Bisnis Rental Sepeda di Pantai Indah Kapuk Menggiurkan

Dia bercita-cita terus mengenalkan budaya Indonesia, tetapi tetap memegang prinsip ramah lingkungan.

Semua bermula ketika dirinya melihat limbah batik sintetis yang kurang baik bagi lingkungan.

Dia akhirnya membuat produk ecoprint by Pratesthi. Saat ini produk itu menjadi unggulan dan best seller.

"Produk-produk kami ada di rentang harga Rp 275.000-Rp1.250.000," katanya.

Pintya mengaku sempat menjalankan bisnisnya sendirian. Saat ini dia sudah memiliki tujuh karyawan.

Menurut Pintya, membuat produk batik yang handmade bukan perkara mudah.

Proses manual membuat dirinya harus terus memikirkan inovasi yang berbeda untuk setiap produk.

Di sisi lain, dirinya juga harus memastikan perajin satu dan lainnya punya kualitas yang sama.

Saat ini produknya sudah dijual di berbagai daerah dan negara. Dia pun dibantu delapan galeri atau butik yang tersebar di Semarang, Salatiga, dan Jakarta.

Selain itu, pemasaran online dan offline juga ada di Surabaya, Bandung, Semarang, Jakarta, Sumatera, Kalimantan, dan Bali.

"Siatem hand carry sudah sampai Jepang, Singapura, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Dubai, dan coming soon Dubai," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co