GenPI.co - Yana Armadhita dipayungi kegelisahan setelah lulus kuliah pada 2021. Dia di persimpangan jalan sebelum membuka bisnis tembakau.
Yana sempat bingung memilih bekerja sebagai karyawan atau berwirausaha. Di dalam hatinya, Yana ingin membuka bisnis.
Walakin, dia tidak memiliki ide bisnis yang harus dijalankan. Seiring waktu berjalan, dia melihat peluang usaha.
Yana melihat bisnis tembakau memiliki potensi yang sangat besar. Tekadnya pun membara.
"Akhirnya aku mencoba menjalani usaha tembakau bernama Gelagah Bakau (GB)," katanya kepada GenPI.co, Minggu (27/3).
Yana membuka usahanya di Jalan Gelagah Dalam Nomor 17 C, Tangerang Selatan, Banten.
Jam operasional bisnis itu mulai pukul 07:00 hingga 23:00 WIB. Jangan bayangkan Yana langsung mendapatkan hasil manis.
Dia harus melewati berbagai suka dan duka. Tantangan dan rintangan pun menjadi menu sehari-hari.
Misalnya, Yana mendapatkan tembakau berkualitas buruk. Namun, Yana terus belajar dari pengalaman.
Saat ini pria berkacamata tersebut sudah lihai mencari pemasok tembakau berkualitas.
"Untuk sukanya dalam bisnis ini karena senang menjalaninya," ujarnya.
Saat ini Yana masih berrfokus melakukan pemasaran secara konvensional.
Oleh karena itu, dia sangat menjaga kualitas tembakau yang dijual agar tidak mengecewakan pelanggan.
"Paling laris tembakau varian rasa apple ice, coffee ice, green tea ice, dan cokelat ice," ujarnya.
Harga jual tembakau dibanderol mulai Rp 8 ribuan sampai Rp 25 ribu. Usaha yang dijalankan Yana pun terus berkembang.
Dia pun bisa mendapatkan penghasilan yang sangat menggiurkan dari bisnisnya.
"Bisa Rp 10 juta sampai Rp 12 juta kotornya," ucap Yana.
Yana pun punya target yang tidak main-main dengan bisnisnya yang digelutinya.
"Saya ingin membuka cabang dan menambah karyawan. Semoga harga rokok terus naik agar banyak yang beralih ke tembakau lintingan," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News