GenPI.co - Angga baru berumur 20 tahun. Namun, dia sudah pandai melihat peluang usaha yang tak dipikirkan banyak orang.
Berkat bisnis es kuwutnya, Angga kini sukses dan bisa berekspansi memiliki tujuh cabang sekaligus.
Dia bercerita ide usahanya muncul saat tengah berlibur ke Bali. Angga melihat ada penjual es kuwut dan penasaran tentang minuman segar tersebut.
"Es kuwut itu minuman khas Bali. Itu terinspirasi saat liburan ke Bali. Saya coba dan dan nanya ke penjualnya," kata Angga dalam YouTube Jajan Ranger yang diunggah 3 April 2022.
Angga saat itu hanya sekadar iseng bertanya. Namun, sang penjual mendorongnya untuk membuka usaha serupa.
Penjual es kuwut yang dikenalnya di Bali tersebut bahkan tak sungkan membeberkan resepnya.
Es kuwut merupakan minuman segar berisi perasan jeruk nipis, selasih, air dan daging kelapa, potongan lemon serta tambahan perasa.
Jamak ditemukan di Bali, tambahan perasa ini dicampurkan bir ataupun anggur merah.
Sang penjual juga menyarankan tambahan perasa ini digantikan dengan sirup aneka rasa.
"Di daerah Tangerang belum ada (es kuwut, red). Mikir-mikir (akhirnya, red) dicoba. Tapi buat perasa nggak pakai bir atau anggur merah," ujarnya.
Dia merintis usaha ini dengan memangkalkan gerobak di Jalan Kisamaun Pasar Lama, Tangerang, Banten.
Sewaktu membuka usaha itu tak sedikit yang meremehkannya. Angga dinilai terlalu muda untuk terjun menjadi pedagang kaki lima.
"Teman-teman kadang ada omongan, emang lu nggak malu jualan es kuwut, masih mudah jadi pedagang. Tapi cuekin saja," tuturnya.
Angga tak pernah berekspektasi tinggi terhadap bisnis es kuwutnya. Namun, respons pasar sungguh besar.
Minuman segarnya sangat laris dan pembelinya cukup banyak. Dia menjual es kuwutnya seharga Rp 10.000 per gelasnya.
Omzet harian dari penjualan es kuwut mencapai Rp 7 juta. Saat akhir pekan, bahkan bisa lebih tinggi hingga Rp 12 juta.
"Pernah waktu itu (weekend) sampai Rp 19 juta," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News