GenPI.co - Berawal dari keisengan, Karizky Febry Aryanto mulai bisnis thrift shop atau berjualan baju bekas sejak 2020.
Dia mengaku menggeluti bisnis tersebut lantaran hobi berburu outfit di berbagai tempat.
Setelah mendapatkan koneksi yang cukup dari agen baju bekas, dia lantas menjajal untuk membuka bisnis thrift shop.
“Modal untuk membuka bisnis ini sangat beragam, bisa mulai dari Rp 500 ribu hingga puluhan juga. Saya memulainya dari yang paling kecil,” ujar Karizky kepada GenPI.co, Kamis (26/5).
Menurutnya, bisnis tersebut bisa saja menguntungkan apabila seseorang penjual bisa mendapatkan barang-barang bagus saat membeli barang stok.
Pasalnya, baju-baju yang diberikan oleh agen terkadang sangat random atau acak.
“Untung-untungan. Ada yang dapet bagian-bagian tertentu. Kalau beruntung, biasanya dapet baju yang bagus dan bagian badan,” tuturnya.
Dia mengaku bisa mendapatkan omzet tiga kali lipat dari modal awal setiap menjual baju-baju bekas tersebut.
“Bahkan, bisa lebih dari itu kalau beruntung banget mendapatkan brand baju yang langka. Kadang-kadang memang ada,” ucapnya.
Menurut Karizky, bisnis thrift shop cukup menarik. Sebab, menurutnya, kepintaran dan kejelian tidak bisa menjadi patokan dalam menjalani bisnis ini.
“Di dalam bisnis ini, kami lebih sering mengandalkan keberuntungan,” ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News