GenPI.co - Elvis Nardi mungkin tidak pernah menyangka keputusannya menjadi petani semangka mengantarkannya menjadi pengusaha sukses.
Pemuda Riau itu pada awalnya membantu ayahnya di kebun setelah lulus dari SMK pada 2018.
Selain itu, dia juga bergaul banyak dengan para petani senior lainnya. Pemuda 22 tahun itu pun mempelajari banyak hal.
Elvis akhirnya bergabung dengan kelompok tani (koptan) Air Mengalir yang dibentuk pada 2010.
Dia menanam semangka varietas madu dan nonbiji di lahan pinjam pakai dari pemiliknya di Desa Sako.
“Karena belum juga dapat kerja juga waktu itu, saya sering main ke kebun dan belajar bertani semangka dengan anggota koptan saat itu. Akhirnya saya tertarik sampai sekarang,” ujar Elvis, Selasa (13/9).
Petani milenial rela bekerja di kebun seluas 2,5 hektare mulai puku 08:00 hingga 18:00.
Saat ditemui, dia terlihat semringah karena kerja kerasnya tiga bulan lalu berbuah hasil manis.
Dia bisa memanen sepuluh ton semangka. Menurut Elvis, panen dilakukan bertahap dalam tempo sepekan.
“Buahnya dijual secara eceran dan juga ada yang ke pengepul,” kata Elvis.
Elvis mengaku mendapatkan omzet Rp 40 juta sekali panen. Dalam setahun, dia bisa panen tiga kali.
Meskipun demikian, kisah sukses Elvis tidak datang begitu saja. Dia uga pernah mengalami masa sulit.
Dia mengaku tanamannya pernah diserang hama oteng-oteng yang memakan daun.
“Buah semangka jadi rusak,” kata Elvis.
Elvis juga mengaku terbantu program Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
“Kami dibantu cara penggunaan pestisida dan takaran yang tepat serta bantuan mulsa,” tutur Elvis. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News