GenPI.co - Kisah sukses Kepala Desa Semparu, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Ratmaji Hijrat menangani sampah layak dijadikan teladan.
Saat ini, Desa Semparu mewakili NTB mengikuti lomba pengelolaan sampah tingkat nasional.
Keberhasilan Ratmaji mengelola sampah tentunya tidak seperti membalikkan telapak tangan.
Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, semangat berkhidmat untuk desa tetap membara.
Ratmaji mengaku berinovasi mengelola sampah sejak 2012 atau dua tahun setelah Desa Semparu mekar.
"Tantangan terberat ialah mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," kata Ratmaji kepada GenPI.co NTB, Jumat (14/7).
Keberadaan pasar di Desa Semparu memotivasi dirinya untuk menjaga desanya agar tetap bersih.
Menurut dia, tidak sedikit orang yang meremehkan terobosannya mengelola sampah.
“Mereka bilang paling panas-panas tai ayam. Namun, saya mampu buktikan," ujar Ratmaji.
Ratmaji pun membeberkan kunci keberhasilannya mengelola sampah di Desa Semparu.
"Harus istikamah dan tahan banting. Kalau berniat atasi sampah, harus serius," terang Ratmaji.
Bagi Ratmaji, tidak semua desa menggeluti persoalan sampah, sedangkan pihaknya mewajibkan tercipta lingkungan yang bersih.
"Kami prioritaskan sampah ini tertangani dengan total," ucap tokoh adat Desa Semparu itu.
Dalam menangani sampah, pihaknya melibatkan ratusan masyarakat yang tergabung dalam kelompok swadaya masyarakat (KSM).
Dia mengungkapkan sampah organik dikelola menjadi pupuk padat dan cair serta bahan baku biogas. Sementara itu, sampah nonorganik dipilah, lalu dijual.
"Hasil dari sampah mencapai Rp 6 juta sebulan. Uang itu dimasukkan ke pendapatan desa," ungkap Ratmaji. (Ahmad Sakurniawan/GenPI.co NTB)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News