GenPI.co - Warna kulit saya sawo matang. Saya merasa insecure karena teman-teman kulitnya cerah sehingga saya mencoba suntik putih.
Namun, hasilnya kulit saya tidak putih, tetapi cenderung abu-abu. Apakah suntik putih bisa berdampak serius untuk kesehatan dalam jangka panjang?
(Norma Tiur, 27 tahun, Jakarta)
Jawaban dari dermatologist, Ledy M Biomed
Di Indonesia masih menganggap standar sebuah kecantikan adalah memiliki kulit putih.
Hal ini juga diperkuat dengan banyaknya produk perawatan yang menjanjikan 'kulit akan terlihat lebih putih'.
Selain itu, inovasi yang dianggap instan untuk memutihkan kulit, yakni suntih putih.
Suntik putih merupakan cara cepat untuk memiliki kulit putih dan cerah sesuai dengan yang diinginkan.
Namun, segala sesuatu yang bersifat instan tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.
Tidak hanya kesehatan tubuh, kulit juga membutuhkan vitamin untuk menjaga kecatikannya.
Dari itu komponen yang disuntikan dalam suntik putih tersebut adalah laroscrobine yang meruakan vitamin C dengan dosis tinggi.
Dalam satu suntikan dipadukan dengan asam askrobat dan ekstrak kolagen, yang dapat meningkatkan fungsi sel-sel dalam tubuh.
Perlu diperhatikan, suntik putih dapat memberikan kulit cerah dalam seketika. Namun, bila tidak sesuai dengan dosis dapat menyebabkan penyakit yang sangat berbahaya yakni batu ginjal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News