Apakah Media Sosial Sangat Memengaruhi Kesehatan Mental Remaja?

25 Oktober 2022 22:50

GenPI.co - Saya memiliki anak yang saat ini duduk di kelas 3 SMP. Dia terlalu asyik bermain media sosial dan saya sangat khawatir.

Apakah kecanduan bermain sosial media berpengaruh terhadap kesehatan mental anak remaja?

(Tonny, 37, Jakarta)

BACA JUGA:  XL Axiata Beri Dukungan Sosial untuk Wujudkan Indonesia Lebih Baik

Jawaban dari Clinical Forensic Psychologist A. Kasandra Putranto

Tingkat keseriusan penggunaan media sosial yang tidak terbatas mengakibatkan remaja menjadi lebih acuh tak acuh.

BACA JUGA:  Batasi Media Sosial, Interaksi Tatap Muka Bisa Jaga Kesehatan Mental

Selain itu, hal tersebut juga membuat para remaja tidak peduli terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Sebenarnya, banyak sekali efek yang mungkin dirasakan dalam kecenderungan bermain media sosial.

BACA JUGA:  Interaksi Sosial Bisa Bantu Kamu Jaga Kesehatan Mental, Kata Dokter

Salah satu yang sangat umum, yakni lebih sering membandingkan dirinya dengan keberhasilan yang diperoleh orang lain.

Sebab, penggunaan media sosial pada saat ini didominasi oleh kalangan para remaja yang suka membagikan tentang kegiatan pribadinya.

Selain itu, para remaja juga sangat sering menuliskan curhatannya bahkan hasil foto bersama teman temannya.

Menurut Nuzlan Indriani pada 2022 salah satu studi Pew Research Center, media sosial hampir erat kaitannya dengan kehidupan remaja.

Kehadiran media sosial sangat membantu para remaja untuk mengembangkan minat dan bakatnya.

Kemudian, media sosial juga acap kalu mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menjalin pertemanan dan berbagi pikiran dan gagasan.

Namun, di sisi lain, kehadiran media sosial memberikan dampak negatif yang serius bagi remaja, bahkan dalam hal berisiko kecanduan dan gangguan mental.

Selain itu, menurut Gorain, Mondal, Ansary & Saha, remaja yang mengalami kecanduan bermain media sosial akan lebih sering menghabiskan waktunya dengan gadegt dibandingkan dengan keluarga.

Bahkan, mereka cenderung tidak memerhatikan temat arau kerabat dekatnya lantaran lingkaran sosialnya mengecil.

Kuantitas yang menurun dan membuat tingkat stress menjadi lebih tinggi. Keadaan seperti itu bisa menyebabkan seseorang berada pada kondisi sama sekali tidak ada interaksi dengan masyarakat.

Hal tersebut berpotensi menyebabkan depresi, kecemasan sehingga menimbulkan aktivitas kriminal seperti cyber bullying. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co