Punya Anak Remaja Pendiam, Apa Cara agar Tidak Ikut Radikalisme?

07 April 2021 19:35

GenPI.co - Saya merasa takut melihat berita radikalisme yang ramai diperbincangkan di semua media massa. Apalagi, saya memiliki anak yang masih diusia remaja.

Saya jadi khawatir anak saya yang pendiam ikut atau berpikir radikal ke arah terorisme. Sebaiknya, saya harus bagaimana menyikapi pandangan dan membentengi pikiran itu dari anak saya?

BACA JUGA: Dok, Bagaimana Cara Tepat untuk Merawat Kesehatan Gigi Anak?

(Rahma, 55 tahun)

Jawaban

Psikolog Anak dan Remaja Arijani

Memang anak remaja yang menuju dewasa itu berpikirnya tidak panjang. Mereka hanya berpikir seputar diri, keinginan untuk mencoba hal baru juga tinggi.

Selain itu juga masalah kekhawatiran mereka untuk ditolak oleh lingkungan. Remaja itu sangat butuh pengakuan dari kelompoknya.

Namun, jangan menyalahkan remaja karena itu bukan tanggungjawabnya sendiri, melainkan banyak pihak harus turut melindungi.

Pertama ialah keluarga yang harus menjadi penyeimbang dalam pola pikir remaja. Keluarga dalam hal ini orang dewasa di sekitar memberi arahan dan pengertian soal risiko dari aktivitas teror sedari kecil.

Lantas, bagaimana cara membentengi pikiran teror kepada remaja?

Cara membentenginya adalah dengan membiasakan anak-anak mempunyai pandangan yang inklusif artinya mudah berbaur, plural, dan hindari eksklysivisme yang sulit menerima perbedaan.

Bentuknya berupa kegiatan yang bersifat universal, contohnya perlu dikenalkan tentang ajaran agama. Namun, hindari bahasa yang berat dan mulai dari hal yang sederhana.

Terpenting dalam mencontohkan, yaitu bagaimana orang dewasa disekitarnya itu konsisten untuk mengajarkan untuk tidak berbohong, sopan santun mengasihi kepada orang lain.

Selain itu, orang dewasa harus dapat menjadi figur model. Langkah idealnya ketika yang menjadi role model para remaja itu adalah orang tuanya.

Orang tua harus konsisten untuk bersikap sopan santun kepada orang lain, berbuat baik, menolong orang, tidak berbohong. Hal tersebut akan membuat pikiran anak akan terbuka dengan sikap positif tersebut.

Sekolah juga menjadi salah satu lembaga yang bertanggungjawab dalam pola pikir remaja.

Dengan demikian, perlu pengawasan ekstra hati-hati dalam pemilihan belajar yang jauh dari aksi teror.

BACA JUGA: Apa Efek Kerokan Saat Masuk Angin? Begini Penjelasan Secara Medis

Kemudian, pemerintah juga berperan besar demi menutup rantai pikiran radikal yang menyerang remaja. Sebaiknya, pemerintah mengambil langkah lebih dalam masuk ke pendidikan dasar mengenai terorisme. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co