GenPI.co - Seperti setiap penemuan baru, teknologi AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan menciptakan peluang, risiko, dan ketidakpastian baru.
Namun, AI itu istimewa, teknologi pertama yang bisa menggantikan dan melampaui kecerdasan manusia, bukan sekadar mendukungnya, sehingga hal ini mungkin menjadikannya lebih penting dibandingkan teknologi apa pun yang telah dikembangkan sebelumnya.
Dilansir Psychology Today, AI sudah digunakan untuk mengubah cara manusia hidup dan bekerja.
Namu,n apakah perubahan ini akan berdampak positif atau negatif?
Sampai batas tertentu, hal ini bergantung pada apakah dan bagaimana kita menggunakan AI untuk mengubah perilaku dan masyarakat kita.
Untuk menjelaskan klaim tersebut, mari kita periksa proses perubahan perilaku, bagaimana AI dapat mengubahnya, dan beberapa implikasinya.
Perubahan perilaku dikonseptualisasikan dalam beberapa cara, COM-B adalah salah satu metode yang sederhana, teliti, dan diteliti dengan baik.
Laporan ini menyoroti tiga pendorong utama perilaku, yakni kemampuan, motivasi, dan peluang.
Baik atau buruknya pengaruh AI terhadap perilaku dan kehidupan kita bergantung pada cara penggunaannya.
Jika digunakan dengan baik, hal ini dapat meningkatkan produktivitas, kebahagiaan, dan kesehatan secara signifikan.
Sayangnya, kita tidak punya alasan untuk berharap bahwa pengaruh AI hanya akan atau sebagian besar dimanfaatkan untuk kebaikan.
Misalnya, teroris dapat menggunakan AI untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam membuat senjata, jaringan media sosial dapat menggunakannya untuk mendorong kecanduan, dan pemerintah distopia dapat menggunakannya untuk menekan kebebasan berpikir dan bertindak.
AI juga dapat memperburuk banyak kesenjangan dan masalah sosial. Ketika AI mulai melakukan lebih banyak hal yang sebelumnya kita bayarkan kepada manusia, apa yang akan terjadi pada pendapatan dan kesejahteraan mereka?
Mungkin kita bisa menciptakan lapangan kerja baru, atau membentuk kembali identitas sosial secara memadai untuk menghindari perasaan tidak berarti.
Tapi mungkin tidak. Ini adalah salah satu contoh dari banyak risiko yang harus kita pantau dan persiapkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News