GenPI.co - Rencana NASA untuk membawa sampel dari Mars kembali ke Bumi ditunda sampai ada cara yang lebih cepat dan murah, kata pejabat badan antariksa, Senin.
Dilansir AP News, pengambilan tanah dan bebatuan di Mars telah menjadi tugas NASA selama beberapa dekade, namun waktunya terus berjalan karena biaya yang membengkak.
Tinjauan independen baru-baru ini menyebutkan total biaya sebesar USD 8 miliar hingga USD 11 miliar, dengan tanggal kedatangan pada tahun 2040, sekitar satu dekade lebih lambat dari yang diiklankan.
Administrator NASA Bill Nelson mengatakan itu sudah terlalu berlebihan dan terlambat.
Dia meminta industri swasta dan pusat badan antariksa untuk memberikan opsi lain untuk merombak proyek tersebut.
Karena NASA menghadapi pemotongan anggaran secara menyeluruh, dia ingin menghindari penghentian proyek sains lain untuk membiayai proyek sampel Mars.
“Kami ingin mendapatkan setiap ide baru dan segar yang kami bisa,” katanya pada konferensi pers.
Penjelajah Perseverance milik NASA telah mengumpulkan 24 sampel inti dalam tabung sejak mendarat pada tahun 2021 di Kawah Jezero Mars, sebuah delta sungai kuno.
Tujuannya adalah mencari lebih dari 30 sampel untuk mencari kemungkinan tanda-tanda kehidupan Mars kuno.
Badan antariksa tersebut ingin mengirimkan setidaknya beberapa sampel yang dikumpulkan ke Bumi pada tahun 2030-an dengan biaya tidak lebih dari USD 7 miliar.
Untuk itu diperlukan pesawat ruang angkasa yang pergi ke Mars untuk mengambil tabung tersebut dan meluncurkannya dari planet tersebut.
Kemudian ia harus bertemu dengan pesawat ruang angkasa lain yang akan membawa sampel tersebut ke Bumi.
Kepala misi sains NASA, Nicky Fox, menolak berspekulasi pada konferensi pers kapan sampel tersebut mungkin tiba di Bumi, mengingat program dan jadwal baru, atau bahkan berapa banyak sampel yang mungkin dikembalikan.
Informasi itu akan dimasukkan dalam proposal apa pun, katanya.
“Kami belum pernah meluncurkan dari planet lain, dan itulah yang membuat sampel Mars kembali menjadi misi yang menantang dan menarik,” kata Fox.
Para ilmuwan sangat ingin menganalisis sampel asli dari Mars di laboratorium mereka sendiri, jauh lebih unggul daripada pengujian dasar yang dilakukan oleh pesawat ruang angkasa di planet merah tersebut.
Diperlukan pengujian mendalam untuk mengonfirmasi bukti kehidupan mikroskopis yang berasal dari miliaran tahun lalu ketika air mengalir di planet ini, menurut NASA. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News