GenPI.co - Bali dikenal memiliki potensi wisata danau yang eksotis yang masih asri, salah satunya danau tersebut bernama Danau Tamblingan.
Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang terletak di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Nama Tamblingan berasal dari dua kata dalam Bahasa Bali yaitu Tamba berarti obat, dan Elingang berarti ingat atau kemampuan spiritual.
Selain itu, ternyata Danau Tamblingan ini dulunya merupakan sebuah perkampungan penduduk yang berada di Gunung Lesung.
Namun, penduduk tersebut memutuskan untuk terbagi ke empat wilayah. Walaupun begitu, mereka tetap bergantian untuk merawat dan membersihkan Danau Tamblingan.
Danau ini juga merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar.
Di sebelah timur berturut-turut terdapat Danau Buyan dan Danau Beratan, serta diapit oleh hutan disekelilingnya serta dikarenakan letaknya di dataran tinggi membuat lingkungan danau ini sangat sejuk.
Sebagai salah satu objek wisata alam, Danau Tamblingan tidak dikembangkan ke arah pariwisata modern demi menjaga kelestarian alam dan lingkungannya.
Yang menjadi daya tarik utama tempat ini bukan hanya pesona alamnya, namun juga karena banyaknya pura yang menyimpan sejarah dan perkembangan peradaban dan kebudayaan Bali khususnya menyangkut pembentukan dan perkembangan Desa Tamblingan.
Di danau ini juga tersedia Pura besar di tepi danau yang nampak terapung saat permukaan air meluap yakni Pura Ulun Danu Tamblingan.
Cobalah datang saat pagi atau sore hari. Cahaya dari langit yang memerah dan mulai redup menuju malam, akan mempercantik permukaan danau.
Bayangan Gerbang Pura yang membias semakin melengkapi pengalaman seru Anda.
Ada juga bangunan suci lainnya seperti Sang Hyang Kangin, Pura Sang Hyang Kawuh, Pura Gubug, Pura Terta Mengening, Pura Naga Loka, Pura Pengukiran, Pengukusan, Pura Embang, Pura Tukang Timbang, dan Pura Batulepang.
Lalu, pohon-pohon tua yang rindang juga bakal menarik mata Anda.
Kemudian air danaunya sangat bening dan terdengar kicauan-kicauan burung langka yang terdengar dari hutan seperti burung celalongan, dan jenis burung lainnya sanga mudah didengar.
Jika Anda bosan, bisa juga untuk menjajal naik perahu dayung. Dipastikan aura tenang dan udara dingin danau akan menyambutmu saat menaiki perahu dayung tersebut.
Keunikan lainnya adalah Anda bisa melihat nelayan yang menangkap ikan dengan cara tradisional yaitu memakai sebilah bambu yang dipukul di atas permukaan laut.
Suara-suara unik cipratan air tercipta berirama dengan suara bambu yang di pukul ke atas permukaan laut.
Bunyi ini juga bisa membuat Anda menjadi tenang dan merasa suara ini lebih indah dari musik mana pun.
Menariknya untuk dapat melihat keindahan Danau Tamblingan Anda hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 per orang.
Bahkan, dengan biaya tersebut kamu sudah bisa menikmati fasilitas seperti wisata camping ground danau tamblingan, dan wisata alam danau.
Anda juga tidak perlu khawatir, karena danau tamblingan ini buka setiap hari selama 24 jam. Jadi, untuk datang ke danau tamblingan kapan saja bisa.
Untuk bisa sampai ke Danau Tamblingan ini, Anda bisa melewati beberapa jalur. Apabila kamu berangkat dari bandara Ngurah Rai, Anda akan menempuh jarak sekitar 2 jam perjalanan.
Dengan menyusuri jalan raya Bedugul menuju ke Singaraja lalu naik ke arah perbukitan hingga Anda melihat papan yang bertuliskan Danau Tamblingan.
Anda akan melewati Desa Pancasari, Desa Wanagiri dan Desa Munduk untuk bisa sampai ke Danau Tamblingan, enaknya untuk akses jalannya cukup mudah dan beraspal.
Meski perjalanan cukup panjang, nuansa spiritual dan alam yang menyatu membuat Danau Tamblingan pantas untuk dikunjungi, karena semuanya akan terbayarkan dan Anda akan mendapatkan suasana yang tenang, sejuk dari pepohonan dan pastinya jauh dari kebisingan. Happy Traveling.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News