Menengok Simpang Lima, Kawasan Sentral di Atambua

20 Juni 2019 07:30

GenPI.co  - Menyebut Simpang Lima, yang terlintas di benak kita pasti Kota Semarang. Namun rupanya Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu bukan satu-satunya yang memiliki kawasan bernama Simpang Lima.  Di batas negeri,  tepatnya di Kota Atambua, Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Timor Leste, ada pula kawasan yang bernama Simpang Lima, 

Kawasan Simpang Lima Atambua, selalu menjadi pilihan jika ada konser musik nasional. Lokasinya memang strategis. Terbaru, kawasan ini menjadi venue edisi 2 Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) 2019, 28-29 Juni ini. 

Dalam event kali ini, hadir Grup Band Kotak, Andmesh, dan Gerson Oliveira asal Timor Leste. Ada juga performa band pendukung, Panglima (Atambua) dan Illumia (Kefa).

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Simpang Lima Atambua kawasan yang lengkap.

“Kawasan Simpang Lima Atambua sangat lengkap. Destinasi ini juga menjadi pusat aktivitas dari warga Atambua. Ada banyak pengalaman yang bisa dinikmati selama berada di sini,” ungkap Ricky, Rabu (19/6).

Ricky menambahkan, wisatawan bisa menikmati banyak aktivitas selama berada di Simpang Lima Atambua.

“Memiliki fasilitas lengkap, wisatawan bisa melakukan banyak aktivitas. Mereka bisa menikmati wisata kuliner dan belanja. Ada banyak pilihan produk yang ditawarkan di sekitar destinasi,” lanjutnya.

Baca juga:

Miris, Ban Mobil Travel ini Digembosi Saat Wisata ke Wae Rebo 

Warga Perbatasan di NTT Ini Ajarkan Kamu Indahnya Persaudaraan 

Viktor Laiskodat: Pemprov NTT Akan Revitalisasi Wae Rebo 

Sesuai namanya, kawasan ini berupa persimpangan dari 5 ruas jalan. Pada bagian tengahnya ada Tugu Pancasila dengan tinggi sekitar 10 Meter. Tugu ini menjadi salah satu ikon dan kebanggaan publik di sana. Selain musik, event lain yang digelar di sini adalah bazaar, hingga arena pacuan kuda.

Di kawasan Simpang Lima Atambua, wisatawan bisa mendapatkan beragam produk khas Tanah Timor. Sebab, di sini ada banyak gerai dan pertokoan dengan beragam produk yang bisa digunakan sebagai cenderamata.

Area ini juga menyediakan beragam jenis kuliner karena banyak tersedia rumah makan. Ada juga beragam pilihan spot menginap, seperti Hotel Intan, Matahari, Paradiso, hingga homestay.

Tidak hanya itu, Simpang Lima Atambua juga menjadi kawasan perkantoran. Di sini berdiri  banyak kantor instansi pemerintah, Gedung DPRD, kompleks militer, hingga Gereja Katedral.

Kawasan Simpang Lima Atambua pun terkoneksi dengan beberapa destinasi. Ada Air Terjun Mauhalek. Waktu tempuhnya sekitar 60 menit. Destinasi ini berada di Dusun Fatumuti, Raiulun, Lasiolat, Belu. Air Terjun Mauhalek posisinya tidak jauh dari garis demarkasi Indonesia-Timor Leste. Selain airnya yang sejuk dan jernih, kawasan ini didukung bentang alam yang eksotis.

Selain alam, Atambua juga memiliki beberapa destinasi sejarah. Sebut saja Benteng Mekes di Bukit Mekes. Destinasi ini juga familiar sebagai Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh. Spot lain adalah area makam Bangsa Melus. Destinasi tersebut berada di Bukit Batu Maudemu, Desa Maudemu. Arief yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik tersebut menjelaskan, wisatawan memiliki akses luas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co