Kabar Buruk, Sejumlah Destinasi Wisata Ditutup saat Nataru

GenPI.co - Pengamat pariwisata Taufan Rahmadi memberikan sejumlah kritik terkait penutupan sejumlah destinasi wisata jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Penutupan itu imbas dari rencana diberlakukannya kembali pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga saat Nataru.

Lantas Taufan meminta pemerintah Jokowi agar kebijakan itu dievaluasi.

BACA JUGA:  Intip 10 Destinasi Wisata di Aceh yang Kece Banget, Buruan Cobain

"Ini akan memukul industri pariwisata meski seminggu atau dua minggu, tetapi sebagai PR pariwisata menurut saya harus ditinjau ulang," kata Taufan kepada GenPI.co, Jumat (3/12/2021).

Selain itu, di momen Nataru ini, pemerintah seharusnya melakukan sosialisasi dan fokus terhadap trial and error konsep hidup berdampingan dengan Covid-19.

BACA JUGA:  3 Destinasi Wisata Horor di Yogyakarta, Bikin Merinding

Misalnya, destinasi wisata pantai bisa tetap buka, tetapi dengan aturan ketat.

"Biar gak terlalu ramai ya difilter, kapasitas yang tadinya 1.000 jadi 500, mau masuk pantai harus nunjukin vaksin serta Peduli Lindungi dan sebagainya," katanya.

BACA JUGA:  Liburan Singkat, Destinasi Wisata di Sukabumi Pas Jadi Pilihan

Konsep menyaring wisatawan ini juga bisa diberlakukan ke destinasi lain.

Padahal solusi dalam menghadapi ancaman Covid-19 bukan dengan ditutup semua destinasi wisata.

Melainkan sepatutnya hanya membatasi jumlah pengunjung dan diperketat prokes.

"Jadilah prosedur A,B,C,D dan menyesuaikan gaya hidup berdampingan dengan Covid-19," tuturnya.(*)