Makam Legenda Puteri Kaca Mayang di Riau Jadi Wisata Religi

26 Juli 2019 10:38

GenPI.co - Makam Puteri Kaca Mayang erat kaitannya dengan legenda Kerajaan Gasib di kabupaten Siak. Namun, kisahnya hanya diturunkan dari cerita mulut ke mulut, tidak pernah ditemukan artefak pasti untuk mengetahui persis keberadaan kerajaan itu.

Kini makam Puteri Kaca Mayang menjadi destinasi wisata di Desa Gasib Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Berada di tengah perkebunan kelapa sawit, di dalam areal perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Kimia Tirta Utama (KTU).

Walaupun begitu, petugas keamanan perusahaan tersebut selalu mempersilakan setiap pengunjung dan wisatawan yang ingin berziarah ke situs makam tersebut.

Dari kota Pekanbaru, untuk menuju ke lokasi Makam tersebut membutuhkan waktu tempuh sekitar dua jam jalan darat. Pemandangan perkebunan kelapa sawit akan memanjakan sejauh mata memandang para pengunjung negeri minyak itu. Setibanya di lokasi, terdapat 20 anak tangga untuk mencapainya.

Di lokasi itu juga terlihat sebuah bangunan berbentuk benteng tanpa atap yang mengelilingi makam. Bangunan itu berwarna hijau muda dengan batu bata warna merah. Suasana makam cukup teduh karena terdapat beberapa pohon rimbun yang menghalangi sengatan sinar matahari. 

BACA JUGA: Mengintip Pemandian Para Bidadari di Gorontalo Utara

Sementara, di bagian kanan dari pintu masuk makam ada bangunan mushala yang mungil, sedangkan bagian kiri makam terdapat saung-saung untuk pengunjung beristirahat. Di tengah bangunan utama terdapat makam Puteri Kaca Mayang yang dihiasi dengan keramik putih. Makam tersebut bernuansa hijau muda.

Seorang pegawai PT KTU, A Zulkarnain, mengatakan makam tersebut memang berada di dalam hak guna usaha perusahaan.

"Ketika perusahaan mulai membuka kebun sekitar tahun 1994 makam tersebut awalnya jadi lokasi pembangunan pabrik kelapa sawit. Tapi karena ada makam akhirnya pembangunan lokasi pabriknya digeser,” kata Zulkarnain.

Ia menjelaskan, makam tersebut memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Riau, khususnya Siak. Kemudian, perusahaan membangun sekelilingnya agar indah, dan nyaman bagi pengunjung. Makam tersebut biasanya ramai dikunjungi pada hari Jumat terutama pengunjung dari Kabupaten Siak.

Konon menurut cerita warga setempat, Puteri Kaca Mayang menurut legenda adalah puteri Raja Gasib yang cantik jelita. Karena kecantikannya, seorang Raja Aceh nekad menculiknya setelah keinginannya meminang Puteri Kaca Mayang ditolak oleh Raja Gasib.

Puteri Kaca Mayang berhasil diselamatkan oleh orang kepercayaan bernama Panglima Gimpam yang dikisahkan sakti dan pemberani. Namun, puteri menderita sakit parah selama perjalanan pulang dari Aceh dan meninggal sebelum tiba di Gasib.

Panglima Gimpam tetap membawa jenazah Puteri Kaca Mayang pulang, dan seluruh kerajaan termasuk Raja Gasib sangat berduka. Putri Kaca Mayang akhirnya dimakamkan di kerajaan itu, namun Raja Gasib yang sangat sedih memilih meninggalkan tahta dan menyepi ke Gunung Ledang, Malaka.

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co