Mengenal Tanean Lanjheng, Pemukiman Suku Madura Kaya Filosofi

28 Juli 2019 22:00

GenPI.co — Traveler, bila berkunjung ke Pulau Madura, cobalah untuk mengunjungi pemukiman khas suku Madura yang bernama Taneyan Lanjheng. Istilah ini merupakan sebutan dari konsep pemukiman tradisional suku Madura. Di dalam kawasan tersebut dihuni oleh beberapa keluarga yang masih memiliki hubungan saudara. 

Tak hanya sebagai suatu pemukiman, Taneyan Lanjheng yang memiliki arti Halaman Panjang juga sudah dianggap sebagai citra kehidupan sosial dari masyarakat Madura.


Pemukiman khas suku Madura yang bernama Taneyan Lanjheng (Sumber foto: GenPI Madura)

Konsep pemukiman ini biasa ditemukan di daerah yang berdekatan dengan sumber kehidupan seperti lahan, mata air, atau sungai. Umunya, bangunan dalam Taneyan Lanjheng ialah rangkaian dari 3-8 bangunan berjejer yang mengelilingi suatu halaman panjang. 

Keberadaan halaman yang biasanya berada di tengah ini juga difungsikan sebagai lokasi berkumpul para keluarga yang masih dalam satu saudara tersebut.

Shinta, salah satu warga Sumenep, mengungkapkan konsep dari pemukiman Taneyan Lanjheng ini sebenarnya memiliki banyak filosofi kehidupan. 

Susunan rumah dalam Tanean Lanjheng juga tak bisa dibuat sembarangan. Seperti susunan lokasi rumah yang menunjukan urutan dalam keluarga berdasarkan usia yang paling tua hingga muda. Sistem yang demikian mengakibatkan ikatan kekeluargaan menjadi sangat erat. 


Perspektif pemukiman khas suku Madura yang bernama Taneyan Lanjheng.

Baca juga:

Iron Man Tidak Akan Berani Datang ke Madura, Kenapa Yah?

Kerajinan Batok Kelapa Asal Madura Tembus Pasar Eropa

Selanjutnya, setiap pemukiman ini bisanya juga memiliki langgar atau Mushola untuk tempat beribadah para penghuni. Selain itu, untuk dapur bagi para penghuni juga diletakan secara terpisah di sisi ujung barat dari pemukiman.  


Pemukiman khas suku Madura yang bernama Taneyan Lanjheng. (Sumber foto: GenPI Madura)

“Filosofi yang didapatkan dari rumah adat ini ialah kedekatan antar anggota keluarga dan kebersamaan dalam setiap menjalankan aktivitas. Selain itu dengan adanya musala, setiap angota keluarga juga diajak lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta. Namun tak cuma itu setiap detail rumahnya juga memiliki arti tersendiri,” ujar Shinta menjelaskan filosofi pemukiman khas suku Madura, Taneyan Lanjheng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co