GenPI.co - Masjid Saka Tunggal Cikakak punya keunikan tersendiri karena keberadaan ratusan kera yang mengelilingi bangunannya.
Pantauan GenPI.co, kera tersebut tersebar di beberapa lokasi, seperti pelataran masjid, jalan menuju masjid, hingga rumah-rumah warga di sekeliling masjid.
Uniknya, kera tersebut tak ada yang berani memanjat atap masjid. Mereka juga tidak masuk ke masjid.
Padahal, kera-kera itu tak jarang bergelantungan di rumah-rumah warga sekitar.
Sulam, juru kunci Masjid Saka Tunggal mengatakan kera tersebut diketahui sudah ada bersamaan awal masjid berdiri.
Adapun masjid Saka Tunggal sendiri didirikan K.H Mustholih pada era sebelum kesultanan Demak.
"Iya, berada pada zaman (kedatangan Kiai Mustholih, Red) yang sama," ujar Sulam kepada GenPI.co, Kamis (28/4).
Sulam bercerita keberadaan monyet di luar masjid menimbulkan filosofi tersendiri.
Menurut dia, manusia tidak boleh berperilaku seperti hewan.
Sulam juga menyebut kera bisa diartikan sebagai suatu perilaku keserakahan.
"Mungkin mengingatkan kita supaya itu (keserakahan, Red) dikekang," imbuhnya.
Keberadaan kera di sekitar masjid menjadi keunikan tersendiri.
Masjid yang sudah termasuk cagar budaya itu pun sering kali dijadikan warga sekitar Banyumas tempat wisata religi.
Para pengunjung yang datang tak jarang berinteraksi dengan para kera, mulai berfoto atau memberi mereka kacang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News