GenPI.co - Untuk memberikan kenyamanan serta suatu jaminan bagi wisatawan muslim yang ingin berkunjung ke destinasi wisata diperlukan peran pemandu wisata halal.
Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Kementerian Pariwisata, Sumaryadi mengatakan wisata halal adalah seperangkat layanan tambahan amenitas, atraksi, dan aksesibilitas yang ditujukan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan muslim.
“Nah, untuk memberikan kenyamanan diperlukan peran pemandu wisata halal untuk melayani keinginan wisatawan sesuai kebutuhannya,” ujar Sumaryadi ketika menjadi narasumber kegiatan pembinaan tenaga profesi pramuwisata/pemandu wisata halal se-Provinsi Riau di Pekanbaru, Rabu (18/9).
BACA JUGA: Dispar Riau Gelar Sosialisasi dan Pemetaan Zona Wisata Halal
Dijelaskanya, kebutuhan dasar muslim adalah kemudahan bersuci dengan air, tempat shalat dan makanan halal. Untuk kebutuhan moderat, yakni restoran non alkohol, ada alquran di kamar hotel, tidak ada kemaksiatan dan kemunkaran. Sementara kebutuhan lainya yaitu, penggunaan kolam renang dan fitnes untuk pria dan wanita terpisah dan kebijakan keuangan dengan prinsip syariah.
“Pemandu wisata yang akan menangani wisatawan muslim harus menambah pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip dan nilai islami. Pengetahuan dan pemahaman ini hanya diterapkan bagi wisatawan muslim. sedang bagi wisatawan umum diterapkan pengetahuan dan skill yang biasa,” tandasnya.
Kegiatan ini diikuti 72 peserta dari 12 Kabupaten/Kota, yakni mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau, mahasiswa jurusan pariwisata Universitas Riau, Dewan Mesjid Riau, pengurus Mesjid Raya Senapelan, Kota Pekanbaru. Targetnya menjadikan Riau sebagai destinasi pariwisata halal yang mengesankan bagi wisatawan asing maupun lokal.
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News