GenPI.co - Bandung tidak hanya dikenal sebagai surganya kuliner, tetapi juga berbagai pesona keindahan alamnya.
Kini sudah menjamur berbagai tempat wisata alam yang ada di Kota Kembang ini.
BACA JUGA: Percintaan 4 Zodiak Ini Selalu Hot, Nomor 3 Sangat Membara
Pesona Bandung tidak pernah pudar dari wisatawan lokal hingga mancanegara.
Wisatawan tersebut sangat antusias berdatangan ke Ibu Kota Jawa Barat ini. Salah satunya adalah mengunjungi Sanghyang Heuleut.
BACA JUGA: 3 Zodiak Paling Posesif, Scorpio Paling Parah
Sanghyang Heuleut adalah sebuah danau eksotis yang menyimpan peninggalan purba di Bandung.
Konon, danau ini terbentuk secara alami.
BACA JUGA: Aktris Anggun C Sasmi: Penting Mana Paspor atau Darah Indonesia?
Karena lokasinya yang terpencil dan juga unik, masyarakat setempat menyebut danau ini sebagai tempat pemandian para bidadari.
Tanpa pernah mengalami renovasi, akhirnya tempat ini dijadikan sebuah tempat wisata yang sangat terjaga kebersihannya.
BACA JUGA: Polemik Darah Indonesia, Agnez Mo: Jangan Khawatirkan Aku...
Di Sanghyang Heuleut kamu akan dimanjakan dengan air danau yang masih sangat jernih.
Danau berwarna biru itu sangat menarik, apalagi dikelilingi oleh bebatuan yang sangat besar dan tinggi sehingga semakin membuat kesan eksotis secara alami.
BACA JUGA: Pak Jokowi Ribuan Honorer K2 Mogok Kerja, Ini 3 Tuntutannya...
Jika kamu penasaran, bisa langsung datang ke Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Lokasi ini dapat di tempuh dengan kendaraan selama satu setengah jam dari Kota Bandung.
BACA JUGA: KPK Respons Tantangan Kasus Megakorupsi, Pak Jokowi Lapor Ini...
Sanghyang Heuleut buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 dengan membayar tiket masuk Rp 10.000 per orang.
Namun, perlu diperhatikan hingga saat ini masih belum ada fasilitas dari pemerintah yang dikelola di daerah ini.
BACA JUGA: Pilpres Langsung Banyak Mudarat, Ini Suara Para Kiai NU...
Sehingga beberapa fasilitas yang ada seperti tempat parkir kendaraan, jalan setapak, hingga jembatan kayu tersebut adalah akses yang dibuat oleh masyarakat setempat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News