GenPI.co - Peristiwa tsunami Aceh masih menyisakan luka yang mendalam bagi para korban. Setelah 15 tahun berlalu, mereka sudah bangkit dan membangun daerahnya.
Seluruh masyarakat dari belahan dunia rela bantu membantu membangun kembali Aceh. Bekas bangunan hingga kapal pun dimanfaatkan sebagai lokasi wisata.
BACA JUGA: Mengenang 15 Tahun Tsunami Aceh Terbesar Sepanjang Abad 21
Untuk mengenang peristiwa tersebut juga untuk membangun potensi wisata Aceh. Berikut ini yang bisa Anda kunjungi saat pelesiran ke wilayah tersebut.
1. Kapal Lampulo di atas rumah
Destinasi bekas peristiwa tersebut berada di Lampulo, Kuta Alam, Banda Aceh. Kapal yang berada di atas rumah ini merupakan bentuk nyata dahsyatnya terjangan air tsunami. Setelah diterpa badai yang dahsyat, kapal ini berlabuh di atap rumah pasangan Misbah dan Abasiah.
Kapal tersebut milik salah satu nelayan, beratnya mencapai 65 ton. Kapal tersebut juga sangat berjasa telah menyelamatkan 59 awak yang ingin berlayar ke Lhoksumawe saat pagi hari sebelum peristiwa itu datang.
Jika para wisatawan hendak datang ke sini untuk mengenang kilas balik terjadi tsunami, hanya membutuhkan waktu 10 menit dari pusat kota Banda Aceh.
2. Museum Tsunami
Museum Tsunami ini dirancang sebagai momen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 lalu. Di dalam museum ini terdapat foto-foto para korban tsunami, simulasi elektronik gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 dan masih banyak lagi. Bangunan ini dirancang oleh Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat. Desainnya jika dilihat dari dalam berbentuk lafadz Allah.
BACA JUGA: Tsunami Aceh 2004 Pasti Akan Berulang, Ini Bukti Valid BNPB...
3. Masjid Baiturrahman
Bangunan yang ada sejak tahun 1612 ini bernama Masjid Baiturrahman yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda, Kesultanan Aceh. Masjid ini juga saksi bisu peristiwa itu, terjangan tsunami juga hanya merusak sedikit di bangunan masjid.
Masjid yang telah menyelamatkan beribu jiwa ini berada di Jalan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
4. Kubah Masjid Al-Tsunami
Bangunan Masjid Jami di desa Lamteungoh, Peluk Bada, Aceh Besar ini dahulunya merupakan bangunan masjid yang utuh. Setelah tsunami melanda wilayah tersebut akhirnya seluruh bangunan rusak dan menyisakan kubahnya saja.
Tsunami Aceh menyeret Kubah yang beratnya 80, berdiameter 4x4 meter ini. Kubah itu terseret arus sejauh 2,5 kilometer akhirnya dibiarkan dan menjadi lokasi wisata religi yang disebut Masjid Al-Tsunami.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News