Kudapan Palembang: Kue 8 Jam, Wajib Disiplin Waktu Saat Buatnya!

22 Februari 2020 00:17

GenPI.co - Punya nama yang unik, kue 8 jam. Dinamakan seperti itu, sesuai dengan lama masak penganan ini.

Kue 8 Jam merupakan kudapan khas wong Palembang, Sumatera Selatan.

Biasanya kue-kue ini selalu tersaji saat masyarakat merayakan Lebaran.

Hebatnya, kue 8 jam, merupakan salah satu warisan budaya tak benda (WBTB).

“Kue 8 jam khas Provinsi Sumatra Selatan, merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda sejak 1 Januari 2015,” unggah Instagram @kemdikbud.ri, Rabu (19/2/2020).

BACA JUGA: Resep Mudah Buat Popcorn Karamel ala Bioskop di Rumah

Dikemukakan, pada zaman dahulu, kue ini hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan. Mengingat bahan baku yang dibutuhkan sangat mahal pada masanya.

Proses pembuatannya harus tepat selama delapan jam, jika kurang atau lebih dari delapan jam cita rasa dan teksturnya akan berbeda. Kue wong Palembang ini disiplin banget ya.

Kue yang enak, manis legit dan lembut ini jika pengukusan kurang dari 8 jam, tidak akan terasa kenyal dan justru akan mudah hancur, karena belum terbentuk adonan yang kuat.

BACA JUGA: Nasi Uduk yang Ngangenin, Nih Cara Buat Pakai Rice Cooker

“Filosofi dari kue 8 jam yaitu kesimbangan hidup manusia. Dalam 24 jam yang manusia miliki, sebaiknya 8 jam digunakan untuk beribadah, 8 jam untuk bekerja, dan 8 jam untuk istirahat.”

Bagaimana cara membuat kue 8 jam, berikut resep kreasi @resepkini:

Bahan-bahan:

22 Butir telur bebek
420 Gram gula pasir
1 Kaleng susu kental manis (395 cc)
2 Sendok makan tepung terigu
½ Sendok the vanili
50 Gram margarin, cairkan
Loyang persegi ukuran 20x20 cm, diolesi margarin

Cara membuatnya:

1. Kocok telur dan gula pasir hingga larut tetapi jangan terlalu mengembang, saring. Tuang susu kental manis, aduk. Masukkan terigu dan vanili, aduk. Tuang margarin cair, aduk rata.

2. Tuang adonan ke dalam loyang. Kukus selama 8 jam dengan api kecil hingga matang,

Setelah benar-benar dingin, baru lah kue ini bisa dipotong-potong dan disajikan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co