GenPI.co - Seksolog klinis Zoya Amirin M.Psi.,FIAS menyebut bahwa tak sedikit pasangan baru menikah melewati malam pertama tanpa kepuasan maksimal.
Sebagaimana penelitian yang pernah dia lakukan, kondisi disebabkan oleh beberapa hal, dan sebagian besar datang dari diri pasangan.
“Malam pertama yang gagal mencapai kenikmatan diakibatkan adanya ekspektasi yang terlalu besar,” kata Zoya dalam kanal YouTube-nya, dikutip Jumat (7/1).
Seksolog 46 tahun itu lantas membeber apa yang dia maksudkan sebagai ekspektasi dari pengantin baru terhadap pasangannya.
Dari sisi pria, jelas dia, adalah keinginan untuk show off alias memamerkan keperkasaan di ranjang.
“Makanya dia menyalakan lampu, dia mau menunjukkan; ‘hey aku bisa kungfu panda nih! Aku bisa melakukan ini’,” jelas Zoya.
Masalahnya, ekspektasi yang keluar dari dalam diri pria, kerap kali bertentangan dengan ayang diinginkan wanita.
Menurut seksolog yang berpraktik di H Clinic itu, ekspektasi yang dimiliki wanita di malam pertama, lebih ke aspek afirmasi.
Sebab, banyak wanita yang merasa rentan dengan tubuhnya dan ingin agar pasangannya menerima dirinya apa adanya.
“Aku seksi nggak yah, aku oke nggak yah buat dia. Aku tahu sih dia menikahi aku, tapi dia seberapa inginnya sama aku?,” ucap Zoya.
Keinginan berbeda antara keduanya membuat proses bermain cinta pertama kali itu tidak berjalan dengan baik.
Meski begitu, ada solusi yang bisa dilakukan oleh pasangan agar dapat terhindar dari kecanggungan akibat ekspektasi yang tidak sejalan tersebut.
Dia menyarankan agar pasangan lebih banyak melakukan komunikasi sebelum momen malam pertama.
Wanita biasa mengutarakan bagaimana dia ingin diperlakukan saat malam pertama, demikian pula sebaliknya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News