GenPI.co - Penceramah KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengungkapkan kajian terkait penjelasan hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus yang sudah ada dalam Al-Quran.
Hal tersebut diungkapkan Gus Baha dalam ceramah yang dikutip dari kanal YouTube Santri Sore pada 17 Agustus 2022.
Menurut Gus Baha, bahwa tanda-tanda itu tidak terlihat dengan jelas, akan tetapi bisa dilihat dengan cara tafsir yang berbeda.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara jajahan Belanda dan Jepang.
Saat itu, para pahlawan terus berupaya untuk mengusir penjajah dari bumi nusantara, seperti melakukan perlawanan hingga mengorbankan nyawa mereka.
Para pahlawan yang berjuang kala itu salah satunya menggunakan bambu runcing untuk mengusir mereka.
Awalnya, Gus Baha menjelaskan tentang perang yang terjadi antara Persia dan Romawi, kemudian dilanjutkan dengan penjajahan yang ada di Indonesia.
"Memang betul, Jepang itu tidak dikalahkan Indonesia, Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu akhirnya Jepang pulang, Indonesia Merdeka," kata Gus Baha.
Menurut Gus Baha, dulu para kiai na'wil mengatakan bahwa kemenangan Indonesia dari penjajahan tidak harus melawan penjajah.
Seperti ketika perang Romawi dan Persia, kala itu orang Islam tidak bisa mengalahkan Persia, yang bisa mengalahkan ada Romawi.
"Tapi orang Islam ikut gembira," jelas Gus Baha.
Gus Baha membeberkan, cara berpikir Al-Quran itu berbeda dengan yang lain.
Menurut Gus Baha, dari kisah itu, para kiai yang memiliki cara berpikir Al-Quran sudah bisa melihat tanda-tanda kemerdekaan Indonesia yang ada dalam Al-Quran.
"Penjajah akan pergi dikalahkan oleh sekutu, sementara orang Indonesia yang mayoritas Muslim gembira melihat kekalahan para penjajah," ungkap Gus Baha.
Seperti ketika Romawi mengalahkan Persia, Muslim gembira dengan kemenangan itu karena saat itu umat Islam susah untuk melawan Persia.
"Sehingga orang Islam lebih takut kalau yang menang itu Persia, karena cara berpikir ternyata Tuhan itu tidak ada, langit tidak ada perannya, tapi ketika yang menang adalah Nasrani, masih berpikir itu pertolongan Tuhan," beber Gus Baha.
Meski begitu, kata Gus Baha, para pahlawan telah berjuang dengan sepenuh hati mengorbankan nyawa mereka untuk merebut kemerdekaan Indonesia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News