GenPI.co - Normalnya, saat berhubungan se*sual, pria akan ejak*lasi atau mengalami orga*me yang membuat pe*is mengeluarkan air mani dan spe*ma.
Namun, ada sebagian pria yang mengalami masalah ejak*lasi sehingga menyebabkan spe*ma tidak keluar.
Perlu diketahui, bahwa dalam istilah medis, kondisi orga*me yang tidak diikuti keluarnya spe*ma disebut anejak*lasi.
Berikut ada beberapa kondisi yang membuat pria tidak mengeluarkan spe*ma saat berhubungan se*sual seperti dilansir pada Senin (20/3/2023):
Salah satu faktor yang bisa membuat cairan pria atau spe*ma tidak keluar bisa disebabkan oleh faktor yang cukup ringan, yakni terlalu banyak ejak*lasi saat berhubungan se*sual dengan pasangan.
Pasalnya, ejak*lasi yang terjadi berulang dalam waktu singkat dapat menghabiskan spe*ma, hal itu membuat ejak*lasi berikutnya mungkin terasa kering.
Namun tidak perlu khawatir, karena ejak*lasi normal biasanya bisa kembali lagi setelah beberapa jam istirahat.
Salah satu faktor yang bisa membuat spe*ma tidak keluar saat ejak*lasi, yakni akibat efek samping obat-obatan.
Pasalnya, obat-obatan tertentu, seperti tamsulosin untuk mengobati pembesaran prostat jinak, bisa menyebabkan volume spe*ma berkurang atau tidak keluar sama sekali.
Menurut penelitian, bahwa obat golongan alpha-blocker menyebabkan penurunan volume ejak*lasi hingga 30 persen pada kebanyakan orang yang memakainya.
Salah satu faktor yang bisa membuat spe*ma tidak keluar saat berhubungan se*sual, yakni karena gangguan saraf.
Pasalnya, gangguan pada sistem saraf yang mengatur ejak*lasi juga bisa membuat spe*ma tidak keluar.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh diabetes, multiple sclerosis, dan cedera tulang belakang.
Biasanya, kondisi kerusakan saraf membuat otot leher kandung kemih tidak mampu mengencang dan menutup dengan baik.
Akibatnya, air mani dan sper*ma yang seharusnya dikeluarkan lewat pe*is malah mengalir masuk ke dalam kandung kemih saat ejak*lasi.
Salah satu faktor yang bisa membuat spe*ma tidak keluar, yakni adanya penyumbatan saluran spe*ma.
Penyumbatan tersebut bisa terjadi pada epididimis dan vas deferens dalam testis.
Hal itu bisa mengganggu proses pengangkutan spe*ma untuk dikeluarkan melalui pe*is.
Salah satu faktor yang bisa membuat spe*ma tidak keluar saat berhubungan se*sual, yakni ejak*lasi tertunda.
Biaanya, jika pria mengalami masalah ejak*lasi tertunda (delayed ejaculation), akan membutuhkan rangs*ngan yang lebih lama untuk mencapai klim*ks dan mengeluarkan spe*ma.
Selain itu, beberapa pengidap ejak*lasi tertunda tidak dapat berejak*lasi sama sekali. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, konsumsi obat-obatan, atau gangguan mental.
Salah satu yang membuat spe*ma tidak keluar saat berhubungan se*s, yakni ejak*lasi retrograde.
Ejak*lasi retrograde terjadi jika air mani yang seharusnya keluar melalui pe*is ketika orga*me justru masuk ke dalam kandung kemih.
Meskipun tidak berbahaya, tetapi kondisi ini bisa membuat pria tidak subur dan sulit punya keturunan.
Selain spe*ma tidak keluar, ejakulasi retrograde ditandai dengan warna urine lebih pucat dan agak kental karena mengandung air mani yang seharusnya keluar saat orga*me.
Salah satu yang bisa menyebabkan pria tidak mengeluarkan spe*ma saat berhubungan se*s, yakni operasi prostat.
Seperti diketahui, bahwa bedah prostat dengan laser biasanya dilakukan untuk mengobati pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH).
Pembedahan laser ini membantu mengecilkan atau mengangkat jaringan berlebih pada prostat. Dengan begitu, gangguan kandung kemih akibat pembesaran prostat dapat teratasi.
Namun, efek samping dari prosedur ini bisa memicu orga*me kering. Pria tidak mampu mengeluarkan spe*ma ketika mencapai puncak kenikmatan se*sual. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News