Fenomena Swinger, Bertukar Pasangan untuk Mencari Kepuasan Hubungan Ranjang, Simak Risikonya

25 Maret 2023 12:00

GenPI.co - Salah satu faktor adanya aktivitas tukar pasangan atau swinging, yakni merasa bosan dengan kehidupan se*s yang monoton.

Akhirnya, mereka mencari cara untuk menggali fantasi se*sual yang baru, salah satunya dengan menjadi swinger.

Swinger merupakan istilah untuk menggambarkan orang atau pasangan yang saling menukar pasangan dengan tujuan untuk memperluas pengalaman se*sual.

BACA JUGA:  5 Manfaat Makan Kurma untuk Kesehatan, Bikin Jantung Sehat dan Mencegah Diabetes

Sementara itu, praktik bertukar pasangan itu disebut sebagai swinging.

Perlu diingat, bahwa tukar pasangan atau swinging pada dasarnya termasuk perilaku se*s berisiko.

BACA JUGA:  Zoya Amirin Bongkar Posisi Paling Enak, Bikin Suami Istri Bahagia

Berikut beberapa gambaran risiko kesehatan yang bisa terjadi pada pasangan suami istri maupun individu yang menjadi swinger seperti yang dilansir pada Sabtu (25/3/2023):

1. Gangguan emosional

Salah satu risiko melakukan aktivitas swinger atau tukar pasangan, yakni meningkatkan risiko ketidaksepakatan emosional dan konflik dengan pasangan.

BACA JUGA:  Apakah Hubungan Cintamu Penuh Masalah? Berikut ini 5 Tanda Pacaran yang Sehat

Biasanya, kondisi itu akan terjadi jika salah satu atau kedua pasangan merasa tidak nyaman atau cemburu.

2. Penyakit menular se*sual

Salah satu risiko perilaku swinger atau tukar pasangan se*s, yakni penyakit menular se*sual.

Sangat mungkin, pelaku swinging sering terlibat dalam aktivitas se*sual dengan pasangan baru.

Selain itu, melakukan se*s berganti pasangan ini erat kaitannya dengan hubungan se*s tanpa pengaman.

Hal tersebut tentunya akan meningkatkan risiko infeksi menular se*sual.

3. Cedera fisik

Salah satu risiko melakukan swinger, yakni bisa membuat cedera fisik.

Beberapa bentuk perilaku swinger, saat hubungan se*sual dalam kelompok besar, dapat meningkatkan risiko cedera fisik seperti lecet atau memar.

Hal tersebut bisa terjadi saat tak ada batasan kepada orang lain ketika melakukan hubungan se*s.

4. Stigma sosial

Tak dimungkiri, salah satu risiko orang-orang yang diduga terlibat dalam aktivitas se*sual tak biasa ini kerap mendapatkan stigma sosial.

Pasalnya, tak sedikit orang yang mungkin menganggap perilaku swinger sebagai suatu hal yang tabu atau tidak sesuai dengan norma-norma sosial.

Hal tersebut akhirnya bisa memicu gangguan psikologis, seperti stres dan kecemasan. (HelloSehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co