GenPI.co - Salah satu yang menjadi dambaan setiap pria adalah memiliki senjata pria alias pe*is yang kuat, keras, dan tahan lama.
Pasalnya, kondisi kemampuan senjata pria yang keras dan tahan lama itu dianggap sebagai bukti kejantanan laki-laki dan menjadi salah satu kunci kepuasan se*sual bersama pasangan.
Menurut riset di Universitas Indonesia (2019) menyebutkan, bahwa sekitar 35,6 persen pria di Indonesia berusia 20 hingga 80 tahun mengalami kesulitan ere*si alias senjata pria loyo.
Jika senjata pria sulit ereksi alias loyo, cobalah untuk segera mencari cara untuk mengembalikan keperkasaan tersebut.
Berikut beberapa cara ampuh untuk membuat senjata pria keras dan tahan lama saat melakukan hubungan ranjang, seperti dilansir pada Sabtu (9/9/2023):
Salah satu cara membuat senjata pria bisa ere*si kuat dan tahan lama, yakni dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Perlu diketahui, bahwa meningkatkan asupan makanan, seperti sayuran hijau atau semangka, ternyata dapat melindungi pria dari disfungsi ere*si dan impot*nsi.
Salah satu cara membuat senjata pria bisa ere*si kuat dan tahan lama, yakni dengan tidur yang cukup.
Perlu diketahui, bahwa senjata pria akan mengalami ere*si tiga hingga lima jam dalam semalam saat tidur.
Pasalnya, senjata pria yang ere*si pada waktu tidur ternyata membantu pe*is tetap teraliri darah yang kaya oksigen.
Oleh sebab itu, makin rutin senjata pria ere*si pada malam hari, makin fleksibel pula jaringan pe*is yang berfungsi untuk ere*si.
Salah satu cara membuat senjata pria bisa ere*si kuat dan tahan lama, yakni dengan mengonsumsi kafein.
Menurut riset, senyawa kafein ternyata bisa membantu pria mempertahankan ere*si yang sehat dan kuat.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa asupan kafein dalam kopi secara rutin bisa membantu pria meraih kepuasan se*sual.
Salah satu cara membuat senjata pria bisa ere*si kuat dan tahan lama, yakni dengan menjaga berat badan ideal.
Perlu diingat, bahwa berat badan berlebih alias obesitas, bisa membuat serangkaian gangguan tubuh, termasuk senjata pria yang letoi.
Apalagi, jika obesitas disertai dengan diabetes, kondisi itu ternyata bisa meningkatkan risiko kerusakan saraf dan pembuluh darah. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News