Ketahui 4 Mitos Ini Sebelum Menikah dengan Seorang Janda

GenPI.co - Memutuskan menikah dengan seorang wanita berstatus janda adalah sebuah pilihan yang cukup berat bagi pria single pada umumnya. 

Wanita yang pernah menjalani rumah tangga dan memiliki keluarga ini, tentu paham betul bagaimana rasanya mencurahkan kasih sayang kepada orang terkasih.

BACA JUGA: Inilah 4 Pesona Janda Yang Bikin Jantung Pria Berdebar

Apalagi, bila kini Ia dihadapkan dengan keadaan untuk mendapatkan kembali kesempatan untuk membina rumah tangga.

Tentunya, menikah dengan seorang wanita berstatus janda bukanlah keputusan yang salah kok. Asalkan, bisa dipikirkan secara matang dan dewasa. 

Sebelum menerima pendapat negatif dari banyak orang, berikut beberapa mitos menikah dengan seorang wanita berstatus janda, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber :

1. Sepaket dengan anak dari pernikahan sebelumnya

Menikah dengan seorang wanita berstatus janda sering kali disebut mendapat 'paket lengkap'. 

Jangan hanya karena janda tersebut sudah memiliki anak kamu lantas sampai mundur. 

Sebenarnya, dari sini kamu dapat melihat bahwa walau sudah ditinggal suami, dia mampu bertanggung jawab atas darah dagingnya.

2. Bilang cerai dengan mudah, No!

Perceraian adalah suatu keputusan yang sangat serius dan penting untuk dipertimbangkan secara matang. 

Walau pasangan kamu menyandang status janda, bukan berarti dia mudah mengatakan cerai. 

Sebab, kejadian di masa lalu akan membuat pemikiran wanita tersebut lebih luas dan banyak belajar dari pengalamannya.

BACA JUGA: Tanda-tanda Janda Seksi Suka Kamu, Nomor 4 Bikin Dengkul Lemas

3. Dibilang belum move on, No!

Perlu kamu tegaskan dalam diri, jangan sesekali menyebut wanita berstatus janda tersebut belum move on dengan suami sebelumnya. 

Pasalnya, dalam keputusan bercerai pastinya sudah mengetahui alasan kuat keduanya berpisah. Mungkin salah satunya sudah tidak mencintai satu sama lain.

4. Katanya egois? Engga lah!

Terakhir, bercerai dari pasangan sebelumnya bukan berarti mementingkan ego sendiri. 

Mereka yang memutuskan bercerai sudah tak lagi nyaman dengan kondisi rumah dan menginginkan kedamaian untuk dirinya juga sang anak. (*)