Secara tradisional, di Papua membuat noken tidak diajarkan di sekolah, karena siswa belajar langsung dari mama di pedalaman.
"Saya pikir itu juga benar dan lebih baik noken diajarkan secara formal untuk anak sekolah di kota maupun kampung," tambah Hari.
Masyarakat Papua biasanya menggunakan noken untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti umbi-umbian, sayur, buah dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar.
Karena keunikannya yang dibawa dengan kepala, noken ini di daftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia dan pada 2012 ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News